6 Langkah Mempersiapkan Si Sulung Menjadi Kakak

Liburan Keluarga (Image by jun0126 from Pixabay)

Table of Contents

Punya rencana untuk hamil kedua? Jarak kehamilan pertama sudah lebih dari dua tahun? Ekonomi juga sudah memadai, berarti sudah waktunya menambah momongan. Tapi jangan lupa untuk persiapkan Si Sulung untuk menjadi kakak, ya.

Seringkali kehadiran adik membuat si kakak mudah tantrum, rewel, dan hal-hal lain yang memicu bad mood-nya. Di satu sisi, kakak mungkin akan bangga dan bersemangat menjalani peran barunya di rumah, yaitu menjadi ā€˜kakakā€™. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran dalam dirinya bahwa ia akan menjadi yang ā€˜keduaā€™ bagi orang tuanya. Akan muncul perasaan ā€˜terbuangā€™.

Masih banyak orangtua yang tidak melibatkan anak pertama dalam perencanaan anak kedua. Setelah adik lahir, dia baru diperkenalkan konsep kakak adik. Padahal, memberikan pemahaman kepada Si Sulung untuk menjadi seorang kakak sejak awal agar bisa menerima kehadiran adik dengan suka cita.

Pahamilah bahwa menjadi kakak adalah perubahan besar bagi sebagian besar anak pertama. Setiap anak membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk proses adaptasinya. Tantrum dan rasa cemburu karena perhatian orangtua yang sebelumnya fokus untuknya sendiri kemudian terbagi dengan adiknya, adalah hal biasa. Supaya Si Sulung dapat menerima kehadiran adiknya dengan baik, ikuti 6 tips berikut ini:

1. Mintalah Izin untuk Hamil Lagi
Mungkin masih terdengar aneh untuk meminta izin hamil lagi pada anak pertama. Namun, melibatkan anak pertama pada rencana kehamilan kedua merupakan cara efektif untuk mempersiapkan mental Si Sulung. Ketika anak dilibatkan, dia tidak akan merasa ditinggalkan. Dia tidak akan kecewa ketika tahu akan memiliki adik. Tidak merasa akan kekurangan kasih sayang dari ayah bunda, tapi justru bahagia karena akan punya teman main.

2. Beritahu Kehamilan dengan Baik
Jangan sampai Si Sulung mengetahui kabar kehamilan dari orang lain. Sebaiknya, beritahu kabar kehamilan langsung padanya, sehingga mulai tahu bahwa nanti akan adik yang bisa menjadi teman bermainnya. Cari waktu dan suasana yang longgar. Walaupun dia belum paham benar dengan kabar tersebut, mengetahui kabar kehamilan dari orang tuanya sendiri memandakan orang tuanya tidak merahasiakan hal tersebut darinya. Dia tidak akan merasa ditinggalkan meskipun memiliki adik.

3. Libatkan Kakak dalam Menjaga Kehamilan
Bagikan pengalaman selama hamil pada anak sulung. Bunda bisa mengajak Si Kakak untuk membaca buku panduan kehamilan bersama. Ketika si bayi menendang di dalam perut mintalah kakak untuk memegangnya.

Manfaatkan buku cerita tentang petualangan seru sepasang kakak dan adik, atau buku-buku cerita seputar hubungan kakak-adik lainnya. Saat belanja kebutuhan bayi, memintalah anak untuk membantu memilih mainan, pakaian, dan perlengkapan bayi lainnya. Hal ini dapat menyenangkan bagi mereka, arena anak-anak senang diminta berbagi keahlian dan pendapatnya.

4. Siapkan Kado untuk Kakak
Salah satu pemicu perasaan cemburu anak pertama adalah banyak tamu yang datang menjenguk untuk melihat bayi dengan membawa kado dan mengabaikan Si Sulung. Karena itu, siapkan kado khusus untuk Si Kakak. Berikan kado tersebut ketika ada tamu yang membawa kado untuk adiknya.

Ingatkan para tamu untuk menyapa si kakak terlebih dahulu saat sedang menjenguk kelahiran adik bayi. Para tamu dapat membuat anak yang lebih tua merasa lebih istimewa dengan memintanya memperkenalkan mereka kepada adiknya yang baru saja lahir.

BACA JUGA:

5. Beri Waktu Luang untuk Kakak
Kamu harus tahu, perasaan marah, cemburu, dan senang seorang anak menerima adik adalah perasaan wajar. Jangan mengajak bicara anak ketika ia sedang tantrum, kamu hanya perlu memeluknya saja agar ia merasa nyaman.

Setelah anak tenang, barulah ajak ia bicara. Pahami apa yang ia rasakan dan kemudian beri solusi atas masalah atau perasaan yang ia alami. Beri waktu khusus untuk bermain bersama kakak. Ini bisa menjadi tugas khusus untuk Ayah, karena setelah melahirkan ibu tentu butuh pemulihan. Jadi peran ayah sangat penting untuk memberi cinta dan perhatian yang sama, seperti sebelum sang adik bayi lahir. Penuhi apa yang menjadi kebutuhan dan tugas perkembangan anak sesuai usianya.

6. Ajak Mengasuh Adik
Melibatkan Si Sulung dalam mengasuh adiknya dapat menumbuhkan perasaan kompeten pada Si Kakak. Mintalah bantuanya untuk hal-hal sederhana yang bisa ia bantu, misalnya mempersiapkan popok adik atau mempersiapkan bedak adik saat Ibu sedang mengganti popok bayi, Ibu juga bisa mengajak bicara ke adik.

Misalnya ā€œIni ada kakak juga bantuin dede sama Ibu ganti popokā€, ā€œKakak sayang banget sama dedeā€, ā€œKakak dan dede berdua kesayangan papa mamaā€. Ucapanā€“ucapan ini akan membantu kakak untuk mengurangi perasaan insecure-nya atau mengurangi kekhawatiran tidak disayang lagi oleh orangtua, karena orangtua juga mau menyampaikan perasaan sayang secara langsung ke Kakak.

Persiapan menjadi kakak ini akan membuatĀ  anak tidak merasa kekurangan kasih sayang, maka rasa cemburu pada anak dapat diminimalkan.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
2
+1
0
Scroll to Top