5 Tanda Kondisi Keuangan Keluarga yang Stabil

Keuangan Keluarga (Foto: Pexels)

Table of Contents

Keuangan tentu saja menjadi salah satu hal penting di dalam sebuah keluarga. Keuangan yang stabil akan membuat keluarga lebih tenang, karena hari demi hari bisa berjalan dengan lancar. Kestabilan inilah kuncinya. Nah, kira-kira apakah kondisi keuangan keluargamu sudah stabil?

Sebetulnya, memiliki gaji tetap yang bisa menutup semua kebutuhan bulanan saja tidak cukup untuk mengatakan keuangan keluarga kamu stabil. Ada beberapa ciri keuangan keluarga dikatakan stabil. Oleh karena itu kamu perlu mengetahui apa saja ciri tersebut.

Adapun ciri kondisi keuangan keluarga yang stabil yakni:
1. Ada jaminan untuk setiap anggota keluarga
Jaminan kesehatan merupakan salah satu hal yang paling penting. Kamu bisa mendaftarkan semua keluarga ke BPJS Kesehatan atau memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan. Pencari nafkah utama dalam keluarga bisa juga mengambil asuransi yang memberikan sejumlah uang tunai seandainya mengalami cedera atau penyakit yang membuat tidak dapat bertahan di pekerjaan. Sebab, keluarga tentu membutuhkan pendapatan untuk membeli bahan makanan, membayar listrik, air, pulsa, dan biaya pendidikan.

2. Memiliki dana darurat
Memiliki sumber dana cadangan akan sangat membantu. Kebanyakan ahli merekomendasikan agar kamu memiliki uang di rekening tabungan yang cukup untuk memenuhi biaya hidup keluarga seperti tiga hingga enam bulan. Dana darurat ini untuk berjaga-jaga jika ada kondisi di luar dugaan seperti terkena PHK sehingga harus ada sumber dana untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sampai mendapat pekerjaan kembali.

3. Punya tabungan pensiun
Banyak ahli keuangan yang menyarankan menabung untuk pensiun nanti. Caranya, kamu bisa memasukkan 10-15% gaji ke rekening yang dikhususkan untuk tabungan pensiun. Kamu harus memiliki jumlah yang yang sama dengan penghasilan tahunan pada usia 30 jika berharap untuk pensiun pada usia 67.

Pada usia 40, jumlah uang tersebut harus sudah menjadi tiga kali gaji. Semakin muda kamu mulai berinvestasi, semakin baik, karena akun kamu memiliki lebih banyak waktu untuk mendapat manfaat dari pengembalian berbunga.

4. Ada tabungan pendidikan untuk anak
Biaya pendidikan anak sampai 15 tahun dari sekarang harus sangat diutamakan. Jika kamu memulainya ketika anak-anak bahkan masih menggunakan popok, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari inflasi jangka panjang.

5. Biaya cicilan tidak lebih dari 30%
KPR, kredit mobil, kartu kredit, dan cicilan lainnya sebaiknya tidak di atas 30% dari pendapatan bulanan keluarga. Sebab, bila lebih dari itu, maka biaya kehidupan sehari-hari keluarga bisa sangat terganggu.

Itulah beberapa ciri kondisi keuangan keluarga yang stabil. Untuk mencapai itu semua, tentu saja setiap pasangan perlu belajar mengenai bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga dengan baik agar kesehatan finansial sehari-hari bisa berjalan stabil.

Perihal mengatur keuangan untuk rumah tangga pasti terdapat tantangan yang berbeda ketika masih sendiri. Jika tidak diatur sejak hari pertama berumah tangga, maka bisa saja pasangan akan mengalami kesulitan dalam menyusun keuangan rumah tangga ke depannya.

BACA JUGA: 3 Solusi untuk Kondisi Keuangan Keluarga yang Lebih Besar Pasak daripada Tiang

Berikut beberapa cara mengatur keuangan rumah tangga yang dapat kamu aplikasikan bersama pasangan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Catat pemasukan dan pengeluaran suami istri
Langkah pertama yang dapat kamu lakukan yaitu dengan mulai mencatat pemasukan dan pengeluaran, baik suami dan juga istri. Banyak sekali orang yang enggan mencatat keuangan harian mereka, padahal langkah ini merupakan hal penting sebelum mengatur dan merencanakan keuangan.

Pasalnya, pencatatan keuangan akan memudahkanmu mengetahui ke mana saja uang tersebut dihabiskan. Selain itu, mencatat keuangan juga akan membantumu dalam me-review keuangan rumah tangga di bulan berikutnya. Manfaat mencatat keuangan lainnya adalah kamu akan lebih mudah dalam mengetahui kebocoran keuangan dalam rumah tangga.

2. Menentukan prioritas keuangan keluarga
Setekah itu kamu perlu menentukan prioritas finansial keluarga. Kita sudah terpapar dengan banyak ilmu merencanakan keuangan, sehingga memiliki pikiran bahwa semuanya harus dilakukan dalam satu waktu, mulai dari merencanakan dana darurat hingga dana pensiun. Padahal, sumber daya yang dimiliki masih terbatas.

Maka dari itu, penting untuk menentukan prioritas keuangan mana yang sebaiknya didahulukan. Dengan membuat prioritas keuangan ini juga akan memudahkanmu dalam mencapai tujuan tujuan keuangan bersama pasangan.

3. Saling terbuka antar pasangan terkait keuangan
Hal yang tak kalah penting yaitu kamu dan pasangan harus saling terbuka mengenai kondisi financial masing-masing. Meski terdengar sepele, keterbukaan ini akan membuat kamu dan pasangan mudah dalam mengatur rencana-rencana masa depan.

Kamu dan pasangan juga akan terhindar dari konflik-konflik mengenai keuangan. Dengan keterbukaan ini juga, membuat kamu dan pasangan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Maka dari itu, transparansi dalam sebuah hubungan sangatlah penting.

4. Alokasikan dana berdasarkan kebutuhan
Mengalokasikan dana berdasarkan kebutuhan juga sangat penting. Hal yang harus dituliskan pertama kali adalah pengeluaran kebutuhan kamu, mulai dari membayar asuransi, menabung, investasi, sedekah, belanja rumah tangga, transportasi, utilitas, dan pengeluaran bulanan lainnya yang rutin dan wajib dikeluarkan.

Catatan penting bila kamu dan pasangan sama-sama ingin menerapkan cara hidup hemat dalam rumah tangga yaitu harus sudah bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Hal ini penting agar ke depannya, jangan sampai kamu ataupun pasangan mendahulukan keinginan daripada kebutuhan.

5. Susun rincian atau anggaran keuangan
Apabila ingin menerapkan cara hidup hemat dalam rumah tangga, pastikan untuk selalu membuat anggaran keuangan bulanan. Dengan membuat anggaran akan memudahkan kamu dalam mengetahui kemampuan keuangan dari keluarga. Anggaran ini juga menjadi acuan kamu dalam mengeluarkan uang jika ingin belanja. Kamu juga tidak akan kebingungan juga dalam mengambil keputusan keuangan.

6. Hemat menggunakan listrik
Penggunaan listrik termasuk pengeluaran rumah tangga yang bisa dibilang cukup besar. Oleh karena itu, menggunakannya dengan bijak bisa jadi salah satu tips hidup hemat dalam rumah tangga yang bisa kamu terapkan bersama pasangan. Salah satu cara menghemat pengeluaran listrik ini dengan memanfaatkan ventilasi udara dan sirkulasi udara yang baik. Selain itu, jika kamu terpaksa harus menggunakan AC di siang hari, coba gantilah dengan menggunakan kipas angin.

Walau terlihat sepele, mulai berhemat dari hal-hal kecil bisa jadi salah satu motivasi untuk kamu dan pasangan agar lebih bersemangat lagi dalam menerapkan cara mengatur keuangan rumah tangga.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
1
+1
2
+1
0
+1
0
Scroll to Top