Banyaknya kelas parenting di berbagai tempat kadang malah membuat banyak pasangan muda yang akhirnya kebingungan memilih mana yang cocok untuk diterapkan pada anak. Pilihan prinsip parenting memang sebaiknya disepakati terlebih dahulu dengan pasangan, apalagi setiap orang berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda.
Biasanya pasangan melihat bagaimana dulu orang tua mendidik. Ada hal-hal yang bisa diterapkan, namun ada juga prinsip parenting yang perlu disesuaikan.
Bila kamu termasuk pasangan muda yang tidak ingin repot dan memusingkan target prestasi akademis anak, prinsip parenting yang santai mungkin cocok untuk kamu. Fokus kamu bukanlah nilai-nilai anak di sekolah, melainkan kebahagiaan anak melakukan hal yang ia sukai sehingga dapat semakin mengembangkan dirinya.
Prinsip parenting semacam ini justru bisa lebih menstimulasi anak menjadi lebih kreatif dan bisa menemukan jati dirinya sendiri.
Tom Hodginkson, editor The Idler, menulis sebuah ‘Manifesto Orang Tua Santai’ seperti yang dikutip dari Tree Hugger. Prinsip parenting ini bisa kamu terapkan juga di rumah. Prinsip itu yakni:
1. Kami menolak gagasan bahwa mengasuh anak membutuhkan kerja keras.
2. Kami berjanji untuk tega meninggalkan anak-anak kami sendiri demi melatih kemandiriannya.
3. Itu berarti bahwa mereka kadang-kadang juga meninggalkan kami sendiri.
4. Kami menolak konsumerisme yang merajalela yang menyerang anak-anak sejak mereka lahir.
5. Kami akan membacakan puisi dan cerita-cerita menyenangkan pada anak tanpa beban soal pesan moral.
6. Kami menolak untuk berpikiran kolot.
7. Kami mengisi rumah dengan musik dan tawa.
8. Kami tidak selalu membuang-buang uang untuk jalan-jalan keluar di hari libur bersama keluarga.
9. Kami bisa berbaring di tempat tidur selama yang kami mau.
10. Bangun siang sesekali itu bukanlah sebuah masalah yang besar.
11. Kami mencoba untuk tidak ikut campur dalam segala urusan anak-anak maupun keluarga lainnya
12. Kami akan menyuruh anak-anak untuk main di halaman rumah dan menutup pintu depan sehingga kami bisa membersihkan rumah.
13. Kami berdua akan bekerja sesedikit mungkin, terutama saat anak-anak masih kecil.
14. Waktu dan kebersamaan selalu lebih penting daripada uang.
15. Kekacauan yang menyenangkan lebih baik daripada kerapian yang menyedihkan.
16. Kami orang tua yang tak menuntut anak untuk berprestasi di sekolah.
17. Kami selalu mengisi rumah dengan musik dan kegembiraan.
Dengan prinsip parenting santai itu, tidak ada lagi gambaran orang tua tukang atur yang biasanya akan membuat anak jadi tertekan. Tentu saja, prinsip parenting yang dipilih harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Apa pun prinsip parenting yang ingin kamu dan pasangan terapkan, yang paling penting adalah kamu bahagia dan bebas stres saat menjalaninya. Karena kunci kebahagiaan sebuah keluarga adalah orang tua bahagia yang akan membesarkan anak-anak yang juga bahagia.
BACA JUGA: Kenali 7 Tipe Parenting, Kira-kira Mana yang Paling Sesuai untuk Anak?
Membesarkan anak yang bahagia dan sehat adalah salah satu pekerjaan paling menantang bagi orang tua. Itu juga salah satu yang paling bermanfaat. Namun, banyak dari orang tua tidak melakukan parenting anak dengan fokus yang sama seperti yang digunakan untuk pekerjaan.
Menurut Medicine Net, salah satu buku soal parenting adalah The Ten Basic Principles of Good Parenting dari Laurence Steinberg, PhD. Buku itu memberikan tips dan pedoman berdasarkan sekitar 75 tahun penelitian ilmu sosial.
Pola asuh yang baik membantu menumbuhkan empati, kejujuran, kemandirian, kontrol diri, kebaikan, kerjasama, dan keceriaan. Itu yang dikata Steinberg, seorang profesor psikologi terkemuka di Temple University di Philadelphia.
Parenting yang sehat juga mengembangkan keingintahuan intelektual, motivasi, dan mendorong keinginan untuk mencapai. Pola asuh yang baik juga membantu melindungi anak-anak dari kecemasan, depresi, gangguan makan, perilaku antisosial, dan penyalahgunaan alkohol serta narkoba.