Ketika kamu memiliki impian untuk memiliki buah hati, tak ada salahnya kamu mempersiapkan tubuh jauh-jauh hari bahkan sebelum menikah. Jadi, begitu kamu menikah dan ingin memiliki anak, maka tubuhmu akan siap.
Persiapan tubuh ini juga bertujuan agar janin berkembang baik, sehat, selamat, dan tidak kekurangan suatu apapun jauh dari stunting. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan diri menjalani kehamilan sehat.
1. Konsumsi makanan gizi seimbang dan jaga berat badan ideal
Untuk menyiapkan tubuhmua, kamu perlu menjaga asupan makanan. Perhatikan jenis makanan dan minuman yang kamu konsumsi. Sebaiknya kamu mengurangi asupan berkalori tinggi tanpa nutrisi, mengandung pemanis buatan, atau mengandung kafein. Hindari mengonsumsi vitamin A, D, E, dan K (vitamin larut lemak) dalam dosis tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, vitamin-vitamin tersebut dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi.
Kamu juga disarankan mengonsumsi makanan yang kaya protein, zat besi, asam folat, dan kalsium. Konsumsi juga buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta produk susu rendah lemak. Selain itu, kamu bisa mengonsumsi ikan. Namun, hindari ikan yang berpotensi mengandung merkuri dalam kadar tinggi, misalnya ikan tuna.
Selain asupan makanan, kamu juga sebaiknya memperhatikan berat badan ideal. Kelebihan berat badan bisa menambah risiko terjadinya komplikasi di masa kehamilan, seperti diabetes atau hipertensi.
Sebaliknya, berat badan kurang bisa mempersulit kamu untuk hamil. Jika berat badanmu ideal, peluang untuk hamil pun akan semakin besar. Jadi, pastikan indeks masa tubuh (IMT) kamu tergolong normal saat mempersiapkan kehamilan. IMT yang normal untuk orang Asia adalah 18,5-22,9. Cara menghitungnya, berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m)2.
BACA JUGA: Siap Hamil Siap Finansial, Lakukan Persiapan Sebelum Positif
2. Konsultasi dengan dokter kandungan
Langkah penting lain yang perlu kamu lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Konsultasi ini sangat penting dilakukan, terutama jika kamu berusia 30 tahun ke atas atau menderita penyakit tertentu. Konsultasi dengan dokter kandungan juga bisa dilakukan untuk memulai program hamil. Selain itu, kamu juga bisa menjalani beberapa pemeriksaan yang berkaitan dengan organ reproduksimu, misalnya USG.
3. Konsumsi asam folat
Kamu juga bisa mengonsumsi asam folat setidaknya 6 bulan sebelum hamil. Asam folat dapat membantu mencegah cacat bawaan lahir, seperti cacat tabung saraf. Selain dari makanan, asam folat juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen asam folat. Dosis yang dianjurkan adalah 400 mikrogram per hari.
4. Hindari rokok, alkohol, dan kafein
Sebaiknya kamu menghindari kebiasaan merokok, ditambah mengonsumsi alkohol dan kafein. Kebiasaan ini bisa membuatmu sulit hamil serta lebih berisiko mengalami keguguran. Belum lagi risiko jangka panjangnya, seperti bayi terlahir dengan cacat fisik dan gangguan tumbuh kembang.
5. Jagalah kesehatan gigi dan gusi
Sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Pasalnya saat hamil, perubahan hormon dapat membuatmu lebih rentan terhadap penyakit gusi dan gigi berlubang. Penyakit gigi dan gusi ini sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan gangguan perkembangan organ janin.
Sebaiknya rutin berkonsultasi ke dokter gigi sebelum dan selama menjalani kehamilan. Selain itu, jangan lupa untuk rajin membersihkan gigi agar masalah radang gusi dan gigi berlubang bisa diminimalkan.
6. Lakukan vaksinasi
Kamu disarankan untuk melakukan imunisasi atau vaksinasi sebulan sebelum memulai program hamil. Hal ini untuk melindungi kesehatanmu dan calon janinmu. Beberapa jenis infeksi, seperti cacar (varicella) dan campak Jerman (rubella), bisa berbahaya bagi bayi yang belum lahir.
7. Rajin berolahraga
Lakukan olahraga ringan, paling tidak selama 30 menit per hari. Kamu bisa mencoba yoga, berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau olahraga ringan lain yang kamu sukai.
Diharapkan tubuhmu akan lebih siap untuk hamil setelah melakukan persiapan-persiapan itu. Namun, jika usahamu belum membuahkan hasil, jangan menyerah dan berkecil hati. Kamu dan pasangan bisa berkonsultasi ke dokter kandungan untuk langkah selanjutnya. Semangat!