1. Nilailah situasi secara objektif
2. Waspadai kamu sedang dimanipulasi
Orang tua bisa memengaruhi atau bahkan memaksa anaknya untuk meninggalkan pasangan. Sementara pasangan pun bisa memanipulasi dengan cara tertentu. Keduanya merupakan tindakan yang jauh dari penyelesaian masalah dengan kepala dingin.
Pikiran kamu harus tetap jernih. Perlu kamu pastikan bahwa segala keputusan atau pendirian yang kamu ambil merupakan buah dari pemikiran yang independen.
3. Tetapkan batasan
Untuk itu kamu harus menetapkan batasan yang tegas bagi kedua belah pihak. Katakan kepada mereka kalau kamu menghargai pendapat semua orang, namun kamu memiliki pendapat sendiri dan tak ingin jika ketidakakuran mereka memengaruhi hubunganmu dengan pasangan serta hubunganmu dengan orang tua. Kamu bisa mencari cara agar mereka bersedia sepakat untuk tidak sepakat mengenai satu sama lain.
4. Mintalah kerja sama
Ketika orang tua maupun pasangan tak ingin kehilangan kamu, pasti mereka mau berkompromi meskipun dengan berat hati. Jadi jangan ragu-ragu untuk meminta bantuan mereka mengurangi komentar tidak menyenangkan atau perilaku tak ramah saat bertemu.
Jika ada hal-hal yang sekiranya bisa mengundang reaksi negatif dari orang tua, jangan lupa untuk memberi tahu pasangan sebelum bertemu. Memang hal seperti ini akan menghabiskan banyak energi di pihakmu, tetapi mungkin kamu akan menganggapnya sebagai harga yang pantas untuk mendapatkan kompromi dari semua orang.
5. Nilai ulang dan bersikap jujur
“Jika keluarga Anda menolak untuk berinteraksi dengan pasangan dan mereka memiliki alasan yang kuat untuk marah, berarti ini tidak bagus,” tutur dia.
Jika pasangan terus-menerus bersikap agresif, bahkan merajuk kepadamu, ini lebih tidak bagus lagi. Mungkin sudah saatnya bagimu untuk menimbang-nimbang perlu atau tidaknya hubungan itu diteruskan.