Hemat Resepsi Pernikahan (Foto: Pixabay)

Ketika akan menikah, mungkin saja kamu dan pasangan sangat bersemangat sehingga hanya fokus pada persiapan pernikahannya saja. Uang yang kalian kumpulkan pun akhirnya hanya untuk memenuhi kebutuhan pernikahan yang hanya berlangsung beberapa jam saja. Jangan lengah, karena kebutuhan setelah upacara pernikahan jauh lebih banyak lho.

Selain harus memikirkan biaya resepsi, kamu dan pasangan juga harus mempertimbangkan biaya setelah menikah yang bersifat jangka menengah dan jangka panjang. Harus kamu sadari pernikahan tidak berjangka 5 atau 10 tahun, tetapi seumur hidup.

Tidak apa-apa menyelenggarakan pernikahan secara sederhana agar keberlangsungan kehidupan setelah menikah tetap terjamin. Jangan sampai hanya demi terlihat wah saat resepsi, kamu rela berhutang banyak untuk acara itu.

Mengambil pinjaman untuk biaya pernikahan akan memberikan dampak ganda dalam kondisi keuangan. Padahal ada enam biaya pengeluaran pascamenikah yang perlu kamu penuhi.

1. Biaya tempat tinggal

Setelah menikah, tentunya kamu dan pasangan tidak mungkin jika harus satu rumah terus dengan orang tua. Idealnya, setelah menikah kamu dan pasangan tinggal sendiri. Pilihan kos, kontrak, atau membeli rumah bisa kamu sesuaikan dengan kemampuan finansialmu.

Ketika kamu memutuskan menikah, maka kamu harus bisa hidup mandiri. Sedangkan, biaya untuk membeli atau menyewa rumah cukup mahal. Maka dari itu, perlu persiapan budget yang besar untuk membeli atau mengontrak rumah untuk keluarga kecilmu.

Setiap pasangan suami istri pasti mendambakan rumah sebagai tempat tinggal. Memiliki rumah sendiri pasti akan lebih membanggakan. Jadi sedikit demi sedikit persiapkanlah dana untuk membeli atau membangun rumah sendiri.

2. Mengisi perabotan rumah
Setelah membeli atau menyewa rumah, tugas berikutnya adalah mengisinya dengan perabotan. Tidak mungkin jika kamu membiarkannya kosongan. Hal ini membuat kamu mengeluarkan bujet lagi untuk membeli seluruh perabotan rumah, mulai dari peralatan dapur, kursi, peralatan makan, kasur, sampai cat rumah.

Meskipun terkesan kecil, kebutuhan perobot ini jumlahnya banyak sehingga membutuhkan banyak biaya dan tidak bisa ditunda. Memilih untuk membeli makanan dari luar terus-menerus selain tidak terjamin kebersihannya juga boros. Sebaliknya, memasak sendiri terjamin kebersihannya, menjadi sarana hemat, juga bisa merekatkan hubungan suami istri.

BACA JUGA: Bulan Madu Hemat Masih Tetap Bisa Romantis Lho

3. Biaya kehamilan dan persalinan
Setelah menjadi pasangan suami istri, tentu kamu mengharapkan kehadiran buah hati. Tunggu dulu, biaya kehamilan dan persalinan saat ini tidak lagi murah. Selain itu, kamu juga perlu menyiapkan biaya lebih untuk membeli pakaian si kecil.

Karena itu, sebelum hamil, buatlah rencana kehamilan. Jika memang harus menunda, gunakan metode kontrasepsi yang bersifat temporer seperti pil KB atau suntik KB. Lihat kemampuan menabungmu setiap bulannya sehingga bisa kamu rencanakan kesiapan hamil istri.

Kamu tak perlu ambil pusing dengan omongan yang menyebut tak langsung hamil setelah menikah, karena kamu dan pasanganlah yang paling tahu kebutuhan setelah menikah dan kemampuan kalian untuk mencukupinya.

4. Menambah dana darurat
Kebutuhan tidak terduga setelah menikah memang banyak. Kamu tidak akan pernah menduga, jadi perlu dipersiapkan mulai sekarang. Bicarakan juga dengan pasangan mengenai dana darurat dalam rumah tangga kamu.

5. Asuransi keluarga
Hal-hal buruk bisa saja datang tanpa diundang. Walaupun kita bersikeras untuk menghindari, tapi hal ini bisa saja terjadi. Asuransi keluarga adalah jawaban untuk meminimalisir resiko keterpurukan di keluargamu.

6. Manajamen keuangan dan menabung
Setelah menikah, kebutuhan berubah dari kebutuhan pribadi menjadi kebutuhan keluarga. Meskipun kebutuhan pribadi tetap dibutuhkan, namun pasangan yang sudah menikah harus segera menyusun manajemen keuangan keluarga setelah menikah.

Biaya untuk makan, minum, membeli peralatan mandi dan lainnya sudah jadi hal lumrah yang harus dikeluarkan. Kelola pemasukanmu dengan baik agar kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi. Banyak atau sedikitnya biaya hidup sehari-hari itu relatif.

Selain menyiapkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari, kamu dan pasangan juga harus menyiapkan biaya untuk pengeluaran bulanan seperti pembayaran listrik, pembayaran air, pembayaran televisi, servis kendaraan dan lain sebagainya.

Kamu juga perlu menyisihkan uang untuk menabung. Untuk kamu yang sudah bekerja dan pekerjaanmu tidak menjamin dana pensiun, kamu dan pasangan perlu menyisihkan sebagian gaji untuk dana pensiun.

Yuk, jangan lagi terlalu fokus pada kebutuhan resepsi. Kamu juga harus fokus pada kebutuhan setelah menikah nanti agar rumah tanggamu memiliki ketahanan finansial dan berjalan lancar.

 

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Komentar