Tanya Tim Ahli: Selamat siang Bapak Ibu. Bagaimana cara memantapkan hati agar siap memasuki pernikahan? Trus terang saya ragu-ragu karena sering baca berita banyaknya kasus perceraian. Mau artis, mau orang biasa, kayaknya jaman sekarang mudah banget cerai.
Umur saya sudah siap menikah, calon pasangan juga sudah ada yang āpedekateā, tapi hati saya masih bimbang, takut kalau nanti rumah tangganya berantakan juga. Terima kasih. (MT)
Tim Ahli* Menjawab:
(*Ike Astuti Dany Rosani, S.Psi., M.Psi., PsikologĀ (APKI)) Ketika kita lebih banyak mengkonsumsi bacaan-bacaan negatif seperti kegagalan pernikahan dll, tanpa mengimbanginya dengan bacaan yang lebih bersifat positif maka sebenarnya kita sedang melatih pikiran kita untuk terbiasa berpikir negatif yang pada akhirnya membuat kita takut, was-was, pesimis dan cenderung susah untuk maju serta mencapai kehidupan yang lebih baik.
Berikut ini cara untuk memantapkan hati agar siap memasuki pernikahan:
- Konsumsi bacaan-bacaan positif mengenai pernikahan
Bacalah pengetahuan tentang pernikahan/tips-tips dalam pernikahan, kisah-kisah pernikahan yang baik dan langgeng. Kalaupun mendengar berita-berita negatif tentang pernikahan yang dialami orang lain jadikan itu sebuah pelajaran dan ambil hikmahnya agar tidak mengalaminya.
- Kenali diri sendiri
Renungi/fahami/kenali dan terima diri sendiri serta terus meningkatkan kualitas diri. Renungi dan kenali apa yang membuat anda takut dalam pernikahan.
- Konsultasikan dengan orang yang tepat
Diskusilah dengan orang yang tepat (Orang tua, Pemuka agama, Psikolog, Konsultan pernikahan) hal-hal yang anda takutkan/atau pertanyaan yang ingin anda ketahui mengenai pernikahan.
- Luruskan Niat
Menikah bukan hanya penyatuan dua insan tetapi memiliki tujuan mulia untuk hidup lebih baik untuk diri sendiri, pasangan, keluarga, dan anak-anak. Karena itu luruskan/tetapkan niat anda untuk menikah.
- Kenali calon pasangan dan keluarganya
Sebelum menikah kenali dahulu bagaimana kepribadian calon pasangan dan keluarganya. Kenali juga bagaimana cara calon pasangan dalam menghadapi masalah/konflik.
Aku seorang wanita berumur 21 tahun
Pacar saya berumur 22 tahun . Saat ini pacar saya sudah siap untuk menjalin hubungan yang lebij serius apalagi kita sudah melangsungkan pertunangan. Tapi saya masih bimbang ekonomi saya masih berantakan dan saya lagi proses keluar negri untuk mencari tambahan modal hidup. Saya juga tau keadaan ekonomi pacar saya sama seperti saya kehidupan yang cukup
Tapi entah kenapa saya masih bimbang pacar saya minta saya untuk menikah secara kekeluargaan dulu setelah itu saya keluar negri mencari modal untuk resepsi. Ya pacar saya meyakinkan saya untuk resepsinya belakangan saja selagi nunggu aku dan dia pulang dari luar negri . Btw setelah mnikah pacar saya juga mau keluar negri.
Jadi gitu tp saya masih ragu dengan keputusan yang akan saya ambil
Apakah meng iyakan atau menunda dulu
Saya minta tolong pencerahanya
Terimakasih