Rumah adalah kebutuhan primer yang tak bisa dipungkiri. Cepat atau lambat kita akan membutuhkan rumah sendiri setelah menikah. Jangan menunda waktu untuk membeli rumah, karena punya rumah sendiri akan terasa nyaman dibanding tinggal bersama orangtua atau ngontrak.
Memang harga rumag tidak murah, sulit tentunya untuk mengumpulkan uang sendiri untuk membeli rumah. Tapi sulit bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Buktinya, banyak pasangan muda yang sudah memiliki rumah sendiri tak lama setelah menikah. Bagaimana itu bisa dilakukan? Ini strateginya.
Pertama, tetapkan rumah sebagai salah satu tujuan pengaturan keuangan jangka panjang. Buatlah kesepakatan dengan pasangan sejak awal menikah, ingin memiliki rumah sendiri. Jika sudah sepakat, akan mudah meminta pasangan untuk mengatur keuangan bersama.
Setelah sepakat, tentu pengaturan keuangan harus mulai membuat alokasi tabungan untuk membeli rumah. Buat tabungan sendiri yang tak dicampur dengan uang untuk kepentingan sehari-hari. Pemisahan tabungan ini supaya tujuan membeli rumah bisa konsisten dan tidak terpakai untuk kebutuhan lain.
BACA JUGA:
- Bagaimana Prosedur Menikah di Masa New Normal? (1)
- 5 Tips Perencanaan Keuangan untuk Pasangan yang Baru Menikah
- SIAP SHARING INSPIRATIF
Kedua, lakukan investasi yang aman dengan dana tabungan untuk rumah. Program investasi yang aman dan mudah, seperti reksadana atau emas cukup mudah dilakukan dan mudah pula untuk dicairkan ketika kamu sudah siap membeli rumah.
Investasi reksadana ini juga minim risiko, sedangkan emas juga menguntungkan karena punya nilai yang cenderung meningkat. Keuntungan investasi dapat menambah dana beli rumah.
Ketiga, tentukan cara untuk membeli rumah. Apakah ingin membeli rumah secara tunai atau kredit? Ini tentu harus disesuaikan dengan pendapatan bersama. Kamu tentu bisa menakar kekuatan finansial bersama. KPR (Kredit Pemilikan Rumah) merupakan salah satu cara yang bisa menjadi solusi pembelian rumah ketika dana yang tersedia belum mencukupi untuk beli rumah secara tunai.
Sesuaikan kemampuan finansial dengan harga rumah dan jenis kredit yang akan diambil. Pastikan nilai cicilan yang harus dibayar sebanding dengan kemampuan finansial bersama. Kemudian, pilih pihak yang terpercaya untuk mengajukan KPR. Dengan demikian, risiko kredit dapat diminimalkan.
Keempat, survey lokasi rumah idaman. Belum punya cukup dana tapi sudah survey? Tak ada salahnya lho, kamu survey rumah idaman, cari tahu lokasi favorit sekaligus harganya.
Setelah tahu harganya, kamu bisa membuat keputusan cara membelinya juga membuat target kapan akan membeli rumah. Meskipun harus membeli rumah secara kredit, lakukanlah. Tak perlu merasa malu karena harga rumah akan terus meningkat setiap tahunnya.
Tak masalah membeli rumah sederhana asalkan memadai. Jadikan ini sebagai rumah pertama, setelah kondisi lebih baik kamu bisa membeli lagi rumah yang lebih bagus jika sudah rumah ketika sudah mampu membeli rumah mewah.
Rumah yang aman dan nyaman merupakan kriteria utama yang mempunyai banyak makna. Aman mencakup kriteria rumah dengan lokasi yang strategis atau tidak terpencil, mempunyai gerbang pengaman, kokoh, dan tidak mengalami kerusakan sedikitpun. Kriteria nyaman di sini berarti bersih, rapi, indah, dan tentunya memadai untuk ditempati seluruh anggota keluarga nantinya.
Punya rumah pribadi adalah tujuan penting setelah menikah dan harus dipersiapkan sejak awal. Generasi berencana tentu sudah memasukkan rumah sebagai tujuan pengaturan keuangan rumahtangga dengan langkah-langkah di atas.
Yuk, bagikan informasi strategi agar punya rumah sendiri setelah menikah lewat media sosialmu. Jangan lupa, follow akun Instagram (@siapnikah_official) dan Facebook (siapnikah.org) untuk mendapat update terbaru dari www.siapnikah.org.