Abdullah Daffa Al Haqqi – Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera Universitas YARSI
Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bangkit, bertahan, dan beradaptasi dengan baik dalam menghadapi kesulitan, tekanan, atau tantangan hidup. Resiliensi tidak hanya tentang “bertahan,” tetapi juga bagaimana seseorang belajar dan berkembang dari pengalaman sulit.
Bagi remaja, resiliensi sangat penting karena mereka berada dalam fase kehidupan yang penuh perubahan, seperti pencarian identitas, tekanan akademik, tekanan dari teman sebaya, dan pengaruh media serta teknologi. Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan resiliensi pada remaja
- Membangun hubungan yang mendukung
Remaja membutuhkan dukungan dari keluarga, teman, dan guru. Hubungan yang sehat membantu mereka merasa aman dan dihargai. - Mengajarkan keterampilan pemecahan masalah
Ajarkan remaja cara mengidentifikasi masalah, menilai dan mempertimbangkan pilihan mereka, dan mengambil keputusan yang tepat. - Mengembangkan pola pikir positif
Dorong mereka untuk melihat tantangan sebagai peluang belajar dan menghargai kemajuan kecil. - Meningkatkan rasa percaya diri
Berikan pujian atas usaha mereka, bukan hanya hasilnya. Ini membantu mereka merasa mampu mengatasi hambatan. - Mengajarkan manajemen emosi
Ajarkan cara mengenali dan mengelola emosi, seperti teknik pernapasan atau meditasi. - Mendorong kemandirian
Berikan kesempatan bagi remaja untuk mengambil tanggung jawab dan belajar dari kegagalan mereka. - Memberikan contoh yang baik
Orang dewasa di sekitar remaja (orang tua, guru) harus menunjukkan cara mengatasi masalah secara positif dan bertahan serta bangkit dari kegagalan - Membangun tujuan dan harapan
Bantu remaja menetapkan tujuan realistis dan langkah-langkah untuk mencapainya. - Mengurangi tekanan berlebihan
Berikan ruang bagi mereka untuk bersantai dan menyeimbangkan kehidupan akademik, sosial, dan pribadi. - Melibatkan mereka dalam kegiatan positif
Kegiatan ekstrakurikuler, hobi, atau olahraga membantu remaja merasa berdaya dan terhubung dengan komunitas.
Dengan cara-cara ini, remaja dapat lebih siap menghadapi tantangan hidup sambil tetap tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan adaptif.
Referensi
Universitas Ahmad Dahlan. (2024). Membangun resiliensi remaja di era digital: Pentingnya berpikir mendalam dan damai. UAD News. https://news.uad.ac.id/membangun-resiliensi-remaja-di-era-digital-pentingnya-berpikir-mendalam-dan-damai/
Nada, Shifa, & Hikmah. (2024). Strategi meningkatkan resiliensi melalui afirmasi positif pada remaja Panti Asuhan Al-Hikmah. Karya Nyata: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 152–160. https://doi.org/10.62951/karyanyata.v1i4.853