Sering kali orang tua melontarkan kalimat bekerja dan cari uang demi anak. Namun, kebutuhan anak tidak sekadar materi, tetapi ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi yaitu kasih sayang. Apakah kebutuhan itu sudah kamu penuhi?
Pakar Parenting (Psikolog) Dr Rose Mini M.Psi menyebutkan masyarakat harus memahami arti penting membangun keluarga yang berkualitas. Idealnya, unsur keluarga memang harus lengkap ada bapak dan ibu. Namun, kalaupun karena kondisi sehingga tidak lengkap, kebutuhan anak tetap harus dipenuhi sehingga komplit dan anak bisa berkembang dengan baik.
“Kadang orang cuma berpikir untuk sandang pangan. Mereka lupa kalau cinta, kasih sayang, dan stimulasi kognitif untuk anak itu juga penting. Keluarga bisa jadi luar biasa kalau pada saat anak salah, anak masih bisa kembali ke rumah untuk mendapat pelukan dari keluarga. Itu untuk support mereka ke depannya,” kata dia dalam Talkshow Membangun Keluarga Berkualitas.
Meksipun orang tua disibukkan dengan karier atau pekerjaan rumah, orang tua tetap harus hadir dalam pendidikan anak. Mengajarkan moral, tentang baik buruk, kedisiplinan kepada anak tidak bisa dilakukan dalam waktu lima menit. Dibutuhkan pendidikan berkualitas dari orang tua kepada anak. Untuk mencapai kualitas pendidikan itu, dibutuhkan waktu.
“Itu yang dibutuhkan. Bersyukurnya di masa pandemi ini harusnya ada engagement dengan keluarga. Tetapi, enggak bisa kalau saat di rumah malah bapak dan ibu marah-marah terus. Karena pandemi jadi terpicu emosinya malah enggak bisa mengayomi anak,” jelas dia.
Untuk bisa mendidik dan memberikan kasih sayang pada anak, tidak cukup kehadiran fisik orang tua. Kehadiran fisik itu harus didukung dengan kedekatan dan kehangatan dalam keluarga dan bisa membantu memenuhi kebutuhan anak selain sandang pangan.
Ia mengakui memang ada faktor sosial ekonomi yang bisa memengaruhi karakter orang tua. Namun, ia mengingatkan dalam hidup ada skala prioritas yang harus dibuat. Kalau orang tua memang mau melakukan apapun untuk anak, orang tua harus bisa memastikan hal itu terjadi. Penuhi kebutuhan kasih sayang anakmu dan pendidikannya dalam keluarga juga.
“Saya suka sedih kalau ada orang tua yang tidak tahu perkembangan anaknya. Kalau kedua orang tua bekerja, justru ada PR lebih. Jangan langsung diserahkan pada pengasuh atau neneknya,” kata dia.
Orang tua sebelum berangkat bisa membuat jadwal kegiatan anak atau stimulasi apa yang akan diberikan pada anak. Setelah pulang kerja, orang tua harus berinteraksi dengan anak untuk memantau perkembangan anaknya. Pendidikan anak sudah jadi tanggung jawab orang tua.
Untuk memantau kegiatan anak, mungkin saja kamu bisa memakai gawai. Tetapi penggunaan gawai itu juga harus diimbangi dengan kedekatan secara mental dan fisik. Kalau tidak ada kedekatan hasilnya juga tidak akan bagus. “Anak masih butuh rangkulan, ciuman, Kalau enggak ada attachment, nantinya tidak ada kedekatan dengan anak,” kata dia.
Orang tua harus bisa meluangkan waktu berkualitas dan perhatian positif bagi perkembangan anak karena dampaknya sangat besar.
1. Anak jadi percaya diri
Anak yang tidak kekurangan perhatian memiliki kepercayaan diri serta penilaian diri yang jauh lebih baik ketimbang anak yang tidak diberikan perhatian positif oleh orang tuanya.
Ini terjadi karena cukupnya ucapan serta tindakan yang menunjukkan perhatian, apresiasi, maupun pengakuan dari orang tua membuat anak selalu merasa dirinya cukup baik untuk dicintai, dihargai, dan diberikan perhatian. Sebaliknya, kalau anak tidak pernah dapat perhatian, anak akan merasa tidak cukup baik untuk dicintai.
2. Optimalnya perkembangan otak dan kognitif
Perhatian orang tua, terutama dalam bentuk sentuhan penuh kasih sayang seperti pelukan, kecupan, atau belaian, dapat mendorong perkembangan otak anak. Sebuah studi yang mempelajari efek sentuhan juga mengindikasikan sel otak dan hubungan syaraf otak anak akan berkembang lebih cepat bila anak tumbuh dengan perhatian positif dari orang tua.
3. Minimnya risiko gangguan kesehatan mental anak
Dampak perhatian bagi anak juga bisa dirasakan secara mental dan emosional. Anak yang cukup perhatian memiliki risiko rendah terkena gangguan kesehatan mental anak.
Menurut artikel yang dilansir oleh Scientific American, anak kurang perhatian memiliki tingkat kortisol atau hormon stres yang lebih tinggi ketimbang anak yang diperhatikan dengan baik oleh orang tuanya.
Ditambah dengan kurangnya kadar oksitosin atau hormon bahagia, anak kurang perhatian lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, kepribadian narsistik maupun borderline personality disorder.
4. Tidak berisiko terjebak dalam bubungan abusif
Dengan perhatian dan kasih sayang yang cukup darimu ketika dibesarkan, bisa menolong anakmu terbebas dari risiko terjebak dalam hubungan yang abusif lho.
Perkembangan kemampuan sosial emosional anak kurang perhatian cenderung tertinggal jauh dari teman sebayanya yang berasal dari keluarga penuh perhatian. Mereka cenderung kesulitan membaca isyarat nonverbal, mendengarkan lawan bicara, mengekspresikan perasaan secara positif, membedakan sentuhan baik, dan sentuhan buruk, maupun mengenali batasan pribadi.
Dampak kurang perhatian bagi anak bukan hanya membuatnya kesulitan berinteraksi dan menjalin hubungan positif dengan orang lain. Mereka juga menjadi lebih rentan terjebak dalam hubungan abusif, karena sedari kecil tidak diberikan contoh dan standar hubungan yang sehat dari orangtuanya.
5. Kesehatan fisik tidak terganggu
Cukupnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua membuat anak tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat secara fisik.
Menurut peneliti di Cousins Center for Psychoneuroimmunology, anak kurang perhatian juga berisiko lebih tinggi terkena kolesterol, penyakit kardiovaskuler, sindrom metabolik serta berbagai penyakit berbahaya lainnya. Hal ini diperkirakan terjadi karena adanya perubahan respons syaraf, akibat fisik dan emosional anak selalu waspada sebagai respons atas kurangnya perhatian orang tua.
Orang tua sudah seharusnya mendukung perkembangan anak dengan memberikan lebih banyak curahan perhatian positif. Luangkan waktumu sejenak, minimal 15 menit setiap hari untuk menemani mereka tanpa gangguan pekerjaan, smartphone, atau aktivitas lain. Wujud kasih sayang anak yang nyata ini akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi perkembangan anak.