Sudah siap menikah? Jika sudah, lelaki pasti harus tahu kewajiban suami untuk menjaga dan melindungi istrinya. Apalagi saat istri dalam kondisi yang tidak stabil karena alami baby blues pascamelahirkan. Suami haruslah menjadi garda terdepan dalam mendampingi istri.
Baby blues memang hal yang umum dialami seorang ibu setelah melahirkan. Sekitar 70-80% ibu pascamelahirkan mengalami baby blues, yaitu depresi ringan karena adanya perubahan hormon pada ibu saat hamil dan melahirkan.
Baby blues ini ditandai dengan emosi yang tidak stabil, mudah marah, mudah menangis, banyak kecemasan dan kekhawatiran, serta perasaan rapuh. Biasanya baby blues hanya terjadi sesaat atau sekitar 3-6 hari. Paling lama, baby blues bisa berlangsung selama dua minggu.
Namun, faktanya kondisi ibu yang seperti ini seringkali tidak dipahami pasangan. Beberapa pasangan malah mengatakan istrinya berlebihan ketika menunjukkan gejala-gejala tersebut. Hal tersebut jutsru membuat ibu merasa tidak dimengerti atau merasa bersalah. Sudah sewajarnya suami melindungi istri yang alami baby blues.
Nah, untuk para suami, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan ketika istri sedang mengalami baby blues. Jangan sampai istri merasa dibiarkan sendiri dalam menghadapi kondisi tersebut.
1. Temani istrimu
Sebagai suami yang baik, sebaiknya kamu menemani istri di masa-masa awal baby blues-nya. Kamu bisa ikut terbangun ketika si kecil menangis di tengah malam untuk menyusu agar bisa menemani istri. Dengan upaya ini, istri tidak akan merasa sendirian.
2. Beri pelukan dan ciuman
Ketika wanita memiliki seorang bayi, ia akan memfokuskan energinya untuk menyayangi, mengasihi, dan memberi perhatian pada si kecil. Di saat yang sama, ia juga membutuhkan kasih sayang yang sama. Untuk itu jangan lupa untuk selalu memeluk dan mencium istri kamu.
3. Jadilah pendengar yang baik
Daripada mengatakan istrimu bersikap berlebihan, sebaiknya kamu luangkan waktu dan konsentrasi untuk menjadi pendengar yang baik. Tunda semua aktivitas kemudian dengarkan ceritanya dan berbicaralah dengan intim.
4. Melakukan pekerjaan rumah
Upaya lain yang bisa kamu lakukan yakni dengan menggantikan istei dalam mengerjakan urusan rumah tangga. Bantuan kamu dalam menyelesaikan pekerjaan rumah akan sangat berarti sementara istri mengurus si kecil.
5. Membantu mengurus bayi
Begitu si kecil lahir, seluruh waktu istri seakan tersita untuk mengurus si kecil. Bantulah istri untuk mengurus si kecil seperti menggendongnya, menggantikan popoknya, atau menyendawakannya.
6. Jalan-jalan atau me time
Awal-awal memiliki anak, istri akan sibuk di rumah saja. Hal ini tentu membuatnya bosan dan rentan stres. Ia kehilangan waktu bersenang-senang yang ia miliki saat masih hamil. Ajak ia jalan-jalan dan titipkan si kecil bila sudah bisa ditinggal pada orang tua atau kerabat. Kamu bisa juga mengambil alih tugas untuk menjaga si kecil sementara ia me time.
7. Pastikan asupan makanannya seimbang
Ibu membutuhkan banyak energi untuk mengurus dan menyusui si kecil. Tugas suami adalah mengurus istri. Pastikan ia mendapat cukup asupan makanan, terlebih bila ia tidak sempat memasak. Pastikan juga cairannya terpenuhi dan ia meminum vitamin yang diresepkan oleh dokter.
8. Jika diperlukan ajaklah bertemu psikolog
Jika dirasa perlu ada campur tangan pihak ahli untuk memperbaiki kondisinya, ada baiknya untuk membuatkannya janji bertemu dan menemaninya ke psikolog.
Ingatlah, mengasuh dan membesarkan anak adalah tanggung jawab berdua. Sebagai suami, kamu tidak bisa menyerahkan semua urusah si kecil hanya kepada istri. Kamu juga memiliki andil untuk merawatnya. Selain itu, kamu juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga pendamping hidupmu terlebih di masa sulit seperti saat ia mengalami baby blues.