Saat menjalin hubungan percintaan, setiap orang memiliki rencana dan harapan yang berbeda. Ada yang masih ingin berkelana, mencoba mengenal lebih jauh, atau sudah berorientasi pada jenjang selanjutnya yaitu pernikahan.
Saat kamu merasa sudah siap untuk melenggang ke pelamiman, kamu juga harus memastikan pasanganmu memiliki kesiapan yang sama. Oleh karena itu, kamu perlu memahami tanda-tanda seseorang siap nikah yang bukan soal usia saja, tetapi lebih jauh lagi melibatkan kesiapan fisik, mental, dan finansial.
Pernikahan tak hanya euforia melegalkan status dengan pasangan saja, tapi perlu komitmen seumur hidup. Kadang tanda-tanda seseorang siap nikah bisa sangat jelas terlihat, seperti frekuensi membicarakan rencana pernikahan secara terbuka. Namun, tidak semua orang menunjukkan hal ini dengan jelas. Ada yang ekspektasi dan tenggat waktunya masih samar.
Berikut ini beberapa tanda seseorang siap nikah.
1. Bukan karena terpaksa menikah
Seseorang yang siap untuk menikah adalah mereka yang mengambil keputusan itu bukan karena paksaan atau teror dari sekitar. Entah itu dari keluarga, tetangga, atau teman. Jika pernikahan dijadikan ajang pembuktian untuk mematahkan paksaan dari sekitar, searingkali kesiapan mental menjadi nomor sekian.
2. Dikenalkan dengan keluarga besar
Tanda-tanda lain seseorang siap menjalin komitmen ke jenjang pernikahan adalah tidak ragu memperkenalkan pasangan kepada keluarga besar, bukan hanya keluarga inti saja. Jika ada perbedaan pandangan tentang hal ini semisal pasangan tidak ingin diajak berkenalan dengan keluarga lebih cepat, diskusikan dan cari jalan tengah. Jangan ada yang merasa terpaksa.
3. Berkaca pada pernikahan orang tua
Ketika pasangan sering berbicara tentang pernikahan orang tuanya yang menyenangkan dan langgeng, hal itu bisa menjadi indikasi bahwa ia siap menikah dan bersemangat memulai komitmen serupa. Jika topik semacam ini muncul, bahas tentang kesiapan masing-masing pihak dengan detil.
4. Merencanakan kehidupan berkeluarga
Antusiasme seseorang yang siap menikah bisa dilihat dari rencananya ke depan. Bukan hanya soal bagaimana pesta pernikahan akan digelar berikut tema warnanya saja, tetapi bagaimana kehidupan setelah sudah hidup bersama sebagai suami istri. Termasuk mendiskusikan bagaimana menyelaraskan perbedaan saat harus bersama-sama satu atap 24 jam dalam sehari.
BACA JUGA: 5 Cara Memberi Kode Pasangan Saat Kamu Sudah Siap Nikah
5. Percaya dengan pasangan
Kepercayaan adalah landasan setiap hubungan. Salah satu indikator seseorang siap nikah bisa dilihat dari hal ini. Ketika hubungan sudah serius dan tidak ada lagi trust issues seperti khawatir pasangan berbohong atau menutupi sesuatu, maka komitmen pernikahan bisa jadi pertimbangan. Kepercayaan ini sangat vital karena menjadi dasar komitmen seseorang.
6. Mandiri
Kemandirian tak hanya bisa dinilai secara finansial saja, tapi juga mental. Orang yang siap nikah pada dasarnya bisa mengurus diri sendiri tanpa orang lain. Jadi, menikah bukan dijadikan celah untuk memiliki pasangan yang bisa membantu mengurus dirinya.
Kesiapan finansial juga berhubungan dengan kemandirian. Orang yang sudah mandiri dan tidak lagi bergantung pada orang tuanya, atau setidaknya punya penghasilan sendiri dan bisa mengelolanya, menandakan kesiapannya untuk melangkah ke jenjang lebih jauh.
7. Tidak ada keinginan mengubah pasangan
Pernikahan bukan ajang untuk mengubah pasangan. Jadi, pastikan indikator siap nikah ini termasuk menerima sifat negatif pasangan hingga seumur hidup. Pastikan bisa menghadapi sikap menyebalkan pasangan sebelum menikah dengannya. Apabila masih tidak bisa kompromi dengan sikapnya, bisa jadi dia bukan jodoh yang tepat.
8. Penerimaan dari orang terdekat
Bukan hanya keluarga, indikator siap nikah lainnya juga bisa dilihat dari penerimaan orang terdekat. Ini penting, karena perspektif mereka tidak bias karena cinta sehingga menjadi subjektif. Jadi, tidak ada istilah bucin atau budak cinta karena bisa melihat dengan gamblang apakah pasangan ini layak menikah.
9. Bisa menyelesaikan konflik
Tidak ada hubungan yang tidak diwarnai konflik. Justru dari sinilah kematangan emosi dan kedewasaan dinilai. Ketika ada konflik entah itu kecil atau besar, idealnya orang yang siap nikah sudah bisa mengatasinya secara dewasa, tanpa perlu berlebihan melibatkan orang lain. Kuncinya tentu saja pada komunikasi yang nantinya akan menjadi pondasi kuatnya pernikahan.
Nah, itulah beberapa tanda seseorang sudah siap untuk menikah. Adakah tanda itu di dirimu dan pasangan?
Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
8
+1
0