Tahun 2024 Indonesia menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen. Perjuangan untuk mencapai target tersebut sudah dimulai dari sekarang. Salah satu usaha yang dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah memberikan edukasi kepada calon pengantin tentang pentingnya merencanakan kehamilan dan keajaban ASI dengan baik untuk mencegah stunting.
“Kalau targetnya tahun 2024 artinya kehamilannya belum terjadi. Kita bisa ‘tangkap’ calon pengantin yang akan hamil pada tahun 2024 untuk kita beri pendampingan nustrisi dan ASI yang benar. Banyak orang mau mengeluarkan banyak uang untuk pre-wedding, tapi untuk beli azam folat dan zinc untuk sperma tidak dibeli. Padahal harganya murah. Jadi, ini bukan karena masyarakat tidak punya uang untuk membeli vitamin dan nutrisi, tapi karena kesadarannya belum ada. Banyak di antara masyarakat yang belum paham, itu masalahnya,” ujar Kepada BKKBN DR. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) beberapa waktu lalu.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Kirana Pritasari mengamini pernyataan dr. Hasto Wardoyo tersebut. “Persiapan ibu menyusui harus dimulai sejak ibu hamil. Konseling dengan tenaga kesehatan ketika hamil. Saat persalinan bisa dibantu untuk inisiasi menyusui dini, satu jam pertama dilekatkan pada ibu,” katanya.
Kelas ibu hamil, persiapan menjelang persalinan, menyusui bisa didapatkan di Puskesmas terdekat. Semua tenaga kesehatan di Puskesmas yang dilatih sudah siap mendampingi itu. “Setelah melahirkan, ibu harus selalu sehat. Selama pemeriksaan dilihat ibu berhasil menyusui atau tidak, apakah pelekatannya berlangsung dengan baik, kalau lecet bagaimana mengatasinya, peran bapak dalam pendampingan ibu menyusui bisa dipelajari sebelum melahirkan,” jelas dr Kirana.
BACA JUGA:
- Kenali Berbagai Jenis Alat Kontrasepsi, Durasi dan Efek Sampingnya
- 6 Tanda Kekasihmu adalah Calon Istri yang Baik
- Bolehkah Mempertanyakan Keperjakaan Calon Suami?
Banyak keuntungan yang bisa diperoleh ibu dan bayi dengan pemberian ASI. Sebelum siap hamil, calon ibu harus tahu 5 keajaiban ASI berikut ini supaya semangat memberikan ASI setelah melahirkan.
1. Kontrasepsi Alami
Beberapa pasangan memilih kontrasepsi alami seperti menyusui supaya tidak menghambat kelancaran ASI eksklusif. Menyusui memiliki efektivitas tinggi sebagai metode kontrasepsi jika wanita memenuhi ketiga kriteria MAL, yaitu: Ibu tidak menstruasi, bayi harus disusui ASI penuh (ASI eksklusif) atau mendekati ASI penuh (bayi mendapat vitamin, air, jus, atau nutrisi lain sesekali sebagai tambahan ASI) dan sering disusui, siang dan malam; Bayi berusia kurang dari 6 bulan.
Cara kerjanya menyusui bisa menekan proses ovulasi (pematangan sel telur). Hal ini terjadi karena prolaktin, yaitu hormon yang merangsang produksi ASI akan menghambat hormon FSH yang memicu dilepaskannya sel telur. Jika tidak ada sel telur untuk dibuahi, maka kehamilan tak akan terjadi.
Dengan menyusui, ibu tidak perlu repot memikirkan alat kontrasepsi terlebih dahulu. Setelah kondisi pulih sempurna, baru mempertimbangkan alat atau obat kontrasepsi untuk menjaga jarak kelahiran yang baik yaitu 3 tahun.
2. Nutrisi Terbaik untuk Bayi
ASI mengandung nutrisi lengkap yang sempurna untuk pertumbuhan bayi dan perkembangan kecerdasannya. ASI mengandung kolostrum yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil hingga 17-20 kali lebih baik dibanding susu formula. ASI mengandung kalori 65kcal/100ml, ini artinya ASI memberikan cukup energi bagi pertumbuhan si Kecil. Sebanyak 90% kandungan lemak ASI dapat diserap oleh bayi.
ASI tidak menimbulkan reaksi alergi bagi bayi sehingga bayi bisa tumbuh dengan maksimal tanpa masalah kesehatan. ASI juga membuat bayi lebih tenang secara psikologis karena tidak mengandung kasein yang terkandung dalam susu sapi. Tidak semua bayi mampu mencerna kasein tersebut.
3. Higenis
ASI selalu tersedia, higienis dan segar. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh Ibu. ASI dalam payudara tak akan pernah menjadi basi dan Ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui. Ini adalah anugerah Tuhan YME, sayang sekali jika ibu tidak memberikan ASI kepada bayinya.
4. Menguatkan Ikatan Emosial Ibu Anak
Pemberian ASI dapat mempererat ikatan batin antara Ibu dan si Kecil. Ini akan menjadi dasar anak percaya pada orang lain, lalu diri sendiri dan akhirnya ia berpotensi untuk menghargai orang lain. Pelukan yang diberikan ibu saat memberikan ASI membuat bayi merasa aman dan nyaman. Dengan ikatan yang kuat ibu dan anak, kepercayaan diri anak akan terbangun.
5. Mencegah Stunting
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Stunting membuat anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya, ini disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
ASI dapat mengoptimalkan pertumbuhan sel otak si Kecil, terutama karena kandungan protein khusus, yaitu taurine. Selain itu, ASI mengandung laktosa dan banyak asam lemak. Penelitian di Jogja juga menunjukkan keajaiban ASI. Dalam penelitian tersebut bayi yang terlahir dengan berat badan kurang, bisa tetap tumbuh optimal otaknya dengan pemberian ASI. Otak bayi yang diberikan ASI bisa mengejar ukuran normal sesuai usianya meskipun tubuhnya tidak bisa langsung mengejar ketertinggalan berat badan.