Kita tidak bisa memilih jatuh cinta pada siapa. Ketika ingin mencari pendamping hidup, rupanya hatimu tertambat pada seorang wanita berstatus janda. Meskipun lingkungan sosial mungkin masih memandang dengan sebelah mata, tetapi tidak ada yang salah dengan menikahi seorang janda.
Di beberapa kasus, menikah dengan janda memang masih dianggap sebagai hal yang tidak sepantasnya dilakukan. Lingkungan sosial justru kadang masih mengucilkan seseorang yang menjalin hubungan dengan janda.
Ann Blumenthal Jacobs dalam bukunya Love for Grown-ups menuangkan ada banyak wanita yang diwawancarai menganggap wanita yang menikahi duda mendapat berbagai cibiran dan stigma buruk dari masyarakat sosial, begitu pula dengan pria yang menikahi janda. Banyak yang percaya bahwa menikahi janda atau duda adalah hal yang terlalu rumit dan akan berujung pada ketidakharmonisan rumah tangga.
Bahkan ada yang sudah mencap jelek janda yang sudah memiliki anak dan menganggap mereka tidak kompatibel untuk hubungan yang stabil dalam jangka panjang. Oleh karena itu, untuk semakin memantapkan hatimu sebelum mengambil keputusan, simak beberapa poin berikut ini mengenai plus minus menikah dengan janda yang harus kamu terima sebagai persiapan menikah.
1. Sadari ia punya mantan suami
Ketika mantap ingin menikahi janda yang jadi pujaan hati, sadari secara penuh ia memiliki mantan suami di masa lalunya. Jadi, tidak ada gunanya kalau kamu terus-menerus cemburu dengan masa lalunya.
Kekasihmu mungkin masih menjalin komunikasi dengan manta suami apalagi jika di hubungan sebelumnya sudah memiliki buah hati. Rasanya tak mungkin jika hubungan dengan mantan suami diputus begitu saja.
Mau tak mau kamu harus menerima risiko pasangan akan secara rutin berkomunikasi dengan mantan suami untuk menjaga hubungan baik. Oleh karena itu, kamu perlu berlapang hati ketika akan menikahi janda.
2. Dibayangi masa lalu pasangan
Normal saja kalau kamu membandingkan hubunganmu saat ini dengan hubungan dia di masa lalu. Namun, hal ini akan membuatmu tidak percaya diri jika terlalu larut di dalamnya.
Ingatlah, pasanganmu tidak memilihku karena mirip dengan mantan suaminya. Ia memilihmu karena kamu unik dan memiliki kualitas yang membuatnya jatuh hati. Oleh karena itu, kamu tidak perlu berkompetisi dengan mantan suaminya karena tidak ada yang perlu dibandingkan satu sama lain.
3. Abaikan stigma yang ada di masyarakat
Kamu dan dia memerlukan kepercayaan yang kuat ketika akan melenggang ke pernikahan. Kepercayaan ini sangat bermanfaat untuk menangkis semua stigma yang ada di masyarakat.
Diskusikan dengan pasangan mengenai setiap hal yang dinilai penting agar tidak ada salah paham. Hubunganmu akan berantakan jika terlalu membiarkan ketakutan atau pikiran buruk terlalu berkembang dalam pikiranmu. Padahal apa yang kamu takutkan belum tentu benar. Komunikasi dengan pasangan adalah kunci.
4. Terima dia apa adanya
Saat kamu memutuskan menikahi kekasihmu terlepas statusnya sebagai janda, kamu harus bisa menerima dia apa adanya dan dengan masa lalunya. Jika dia sudah punya anak, kamu juga harus siap menjadi ayah yang bertanggung jawab.
Terlepas dari apapun statusnya, jika kita sudah memutuskan untuk menikah, tentu harus menerima pasangan kita apa adanya, dengan segala masa lalunya.
Kamu juga perlu menerima pengalamannya yang lebih dalam membina hubungan pernikahan. Anggap saja pengalamannya itu sebagai tempat belajar dan menutupi kekurangan yang belum dipahami.
5. Jalinlah silaturahmi
Kamu juga perlu menjalin tali silaturahmi misalnya dengan keluarga besar dan saudara terdekat calon istrimu. Hal ini termasuk komunikasi yang terjaga dengan mantan suaminya. Lebih lagi sehubungan dengan adanya anak yang memerlukan relasi harmoni dalam lingkaran keluarganya yang akan berpengaruh pada kedamaian pernikahan.
BACA JUGA: 6 Langkah Persiapan Menikah dengan Duda
6. Dapatkan restu dari orang tua
Hal yang tak kalah penting adalah memperoleh restu khususnya dari orang tua. Izin menikah sebagai bekal besar menuju kehidupan baru sekaligus support system yang dibutuhkan untuk menghadapi berbagai cobaan.
7. Bersedia menerima dan tanggung jawab terhadap anak dari pernikahan sebelumnya
Saat menjalin hubungan dengan seorang janda dengan anak, kamu harus siap ketika menikah, anak-anak itu tidak akan hidup sendiri. Kamu perlu menerima anak dari pernikahan pasangan yang sebelumnya.
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya untuk membuat pertimbangkan kepada diri sendiri. Diskusikan dengan diri sendiri mengenai kesanggupan menerima anak orang lain.
Yakinkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum memutuskan. Kamu juga bisa bertanya dengan orang terdekat yang sudah memiliki pengalaman serupa. Mintalah pendapat dan tanyakan bagaimana mereka bisa ikhlas serta menerima apa yang akan terjadi di masa mendatang.
8. Pahami kondisi pasanganmu
Kamu harus memahami kondisi pasanganmu karena ia tentu memiliki tanggung jawab tambahan untuk mengurus buah hati dari pernikahan sebelumnya. Ini bisa menjadi salah satu pertimbangan mengenai kesiapanmu menjalani hubungan rumah tangga bersama janda dengan anak.
Selain berusaha tetap memahami kondisi pasangan, tidak ada salahnya juga untuk belajar menjadi pribadi yang tangguh ketika nanti sudah resmi sebagai pasangan suami istri.
9. Jalin hubungan baik dengan mantan suaminya
Saat menjalani hubungan dengan janda yang sudah memiliki anak, kamu perlu ingat masa lalu masih menjadi sejarah serta bagian di hidupnya. Pahamilah mantan suaminya akan tetap menjalin komunikasi mengenai urusan anak mereka.
Usahakan untuk tidak cemburu karena ini sebatas urusan anak. Hal ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan mengenai kesiapan saat ingin menikah dengan duda yang memiliki anak.
Untuk mengatasi rasa cemburu, usahakan untuk membangun hubungan baik dengan mantan suaminya. Kamu bisa menciptakan hubungan yang harmonis untuk membahagiakan orang-orang di sekitar, sehingga lebih harmonis. Bahkan mantan suami pasangan bisa saja merasa nyaman dan aman ketika harus meninggalkan anaknya bersamamu.
10. Jangan ragu untuk mundur
Jangan pernah ragu untuk mundur jika sebelum menikah kalian sudah mengalami ketidakcocokan. Beberapa orang memang memilih bertahan pada hubungan yang tak sehat karena memiliki harapan pasangan akan berubah.
Namun, berhati-hatilah jangan sampai masuk ke perangkap pemikiran tersebut. Dalam buku karangan Abel Keogh berjudul Dating a Widower, disebutkan cinta tak pernah seperti itu. Kalau memang pasanganmu tak pernah serius menjalin hubungan, maka tidak akan pernah ada keseriusan.
Saat tanda itu muncul, kumpulkan keberanian untuk melangkah pergi sebelum terlambat. Itulah beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan ketika akan menikah dengan seorang janda. Mantapkan hatimu sebelum melangkah lebih jauh lagi.
Saya seorang duda dan saya sudah berencana mau menikahi janda 2 anak di 2 bulan kedepan, suaminya dulu meninggal dunia, yang jadi pertanyaan saya, apa hukumnya memberi biaya hidup sehari-hari kepada calon istri saya dan anak²nya, karena mereka tidak ada yg menafkahi, karena saya sendiri juga melarang dia buat bekerja karena tidak ada yg mengurusi anak²nya, mohon jawaban dari teman² yg lebih memahami masalah seperti ini, terimakasih
Mohon dijawab mengapa anak yang prawan sekarang gatel semua. Kalau nikahnya ndak meriah. Laki2 kerjanya kurang mapan mereka ndak mau. Lah sedangkan laki2 kesederhanaan. Yang penting kita usaha bersama. Dan saling support