Ilustrasi Pernikahan

Video testimonni pelaku nikah muda dengan cepat menjadi viral di media sosial. Ada yang menganggap video tersebut sebagai ajakan untuk menikah segera agar tidak terhindarĀ  zina. Ada juga yang bersebrangan pendapat dan menganggap video tersebut merupakan propaganda nikah muda yang tidak bertanggungjawab.

Mengapa? Karena pernikahan bukan cuma membahas tentang hubungan seksual. Perlu kesiapan mental, fisik, dan finansial yang harus dipenuhi. Kenyataannya, banyak anak muda yang sibuk mempersiapkan pre-wedding, resepsi dan lain-lainĀ  saat akan menikah. Persiapan tersebut menelan banyak biaya dari puluhan hingga ratusan juta. Kebanyakan lupa menyiapkan hal fundamental lain seperti persiapan hamil.

Persiapan hamil dimulai sebelum hamil terjadi dengan menambah asupan nutrisi yang mengandung asam folat salama 1-3 bulan. Tes laboratorium sebelum hamil untuk mengetahui resiko kesehatan yang bisa mengganggu proses kehamilan dan perkembangan janin.

1.000 hari ini dihitung sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun bukan dimulai setelah bayi lahir. Mengapa orangtua harus mempersiapkan nutrisi anak sejak dalam kandungan? Karena setiap orangtua pasti berharap mendapat keturunan yang cerdas dan sempurna fisiknya.

Pembentukan pola kecerdasan dan tubuh anak sudah dimulai sejak dalam kandungan. Makanan selama kehamilan dapat mempengaruhi fungsi memori, konsentrasi, pengambilan keputusan, intelektual, mood, dan emosi seorang anak, jadi kekurangan nutrisi di masa hamil akan berdampak pada masa depan anak.

Saat hamil, kebutuhan gizi meningkat khususnya energi, protein, serta beberapa vitamin dan mineral sehingga ibu harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya. Pada kehamilan trimester pertama terjadi proses pembentukan organ-organ penting seperti otak, mata, jantung, ginjal, hati, saluran pencernaan, paru-paru, tulang, tangan atau lengan, kaki, dan organ tubuh lainnya. Pada trimester kedua, organ-organ yang sudah terbentuk mulai berfungsi. Dengan begitu, berat janin mulai bertambah. Pada trimester ketiga, berat janin mulai bertambah dengan pesat, organ mulai matang bersiap untuk kehidupan di luar kandungan.

Janin memiliki tingkat plastisitas (fleksibilitas) yang membuatnya mampu menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi pada ibunya, termasuk apa yang diasup oleh ibunya selama mengandung. Jika nutrisinya kurang, bayi akan mengurangi sel-sel perkembangan tubuhnya. Artinya, kekurangan asupan gizi dan nutrisi pada saat hamil akan membuat pembentukan organ penting tidak sempurna.

Sayangnya, generasi muda kita masih belum sadar melakukannya. Padahal persiapan ini penting dilakukan untuk mencetak generasi unggul dan maju. Kesehatan reproduksi akan banyak masalah jika sebelum menikah tidak dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.

Pernikahan remaja masih sering terjadi di Indonesia. Karena itu BKKBN mendorong GenRe tidak melakukan pernikahan dini. (Foto via aceh.tribunnews.com)

Data BKKBN menunjukkan 1 dari 9 orang menikah di usia muda. Setiap tahun, ada setengah juta kelahiran dari perempuan berusia 15-19 tahun yang beresiko. 10 persen bayi lahir dengan ukuran dibawah standart fan 20 persen lainnya lahir premature.

Artinya, kita dihadapkan pada tantangan modal SDM yang saat lahir saja sudah dibawah standart. Jumlahnya mencapai 30 persen dari kelahiran total di Indonesia.

Resiko lain yang membayangi adalah tingginya angka kematian ibu melahirkan. Di Indonesia angkanya mencapai 305 kematian per 100 ribu kelahiran hidup. Data lain menyebut setiap 40 ibu melahirkan, 1 di antara meninggal dunia. Anak muda harus paham data ilmiah ini bukan fiksi, agar tidak ada anggapan meninggal karena melahirkan itu hal biasa. Persiapan dan kesiapan ibu untuk hamil sangat penting untuk keselamatan ibu dan anak.

Secara fisik perempuan muda belum siap untuk menerima tumbuh kembangnya janin dalam kandungan karena pertumbuhan diri sendiri saja belum tuntas. Ditambah pinggulnya juga belum siap untuk proses persalinan. Sehingga rawan terkena kanker servik.

Serviks atau leher rahim adalah bagian yang menghubungkan vagina dengan rahim. Ketika seorang perempuan menikah di usia di bawah 20 tahun, bagian serviks yang berpotensi terserang kanker masih terbuka. Ketika usia menginjak 21 tahun, bagian itu sudah lebih tertutup.

Karena itu, menikah di usia terlalu muda meningkatkan risiko terserang kanker serviks. Ini termasuk kanker pembunuh yang ganas. Pada 2018, ada 18.279 kematian di Indonesia akibat kanker serviks. Masih yakin mau nikah muda? Yakin siap dengan resikonya? Yuk pertimbangkan baik-baik kesiapanmu menjadi istri dan ibu sebelum memutuskan untuk menikah.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Komentar