Indah sangat hobi memasak, dia suka mencoba-coba resep online, lalu membawa masakannya ke kantor untuk dicicipi rekan kerjanya. Karena banyak yang suka, beberapa temannya meminta untuk dibuatkan makanan. Lama-kelamaan, Indah sudah mulai berbisnis kuliner.
Awalnya, Indah tidak anggap serius bisnis kuliner yang digelutinya. Namun, sejak pandemi corona, pendapatan keluarganya turun dan banyak tinggal di rumah, Indah makin mantap dan serius berbisnis kuliner. Dengan sistem pre order (PO), Indah tidak takut dagangannya tidak habis.
Bisnis kuliner selalu menarik perhatian dalam kondisi apapun, termasuk di era new normal. Karena kebutuhan pangan adalah kebutuhan pokok bagi tubuh. Tak ada salahnya mencoba berbisnis kuliner untuk menambah penghasilan.
Namanya bisnis, selalu ada persaingan. Jangan takut duluan ketika mencoba melakukan sesuatu yang baru. Bisnis kuliner saat ini menemukan banyak bentuk penjualan yang bisa diterapkan. Ada penjualan langsung, titip jual, pre order, bahkan penjualan online dengan bantuan ojek online pun bisa dilakukan saat ini.
BACA JUGA:
- Memulai Usaha Tanpa Modal Sebelum Menikah
- Bolehkah Menikah dengan Uang Pinjaman?
- Memulai Usaha Dulu Atau Menikah Dulu?
Memilih Makanan
Mulailah dengan jenis makanan yang dibutuhkan semua orang sehingga ceruk konsumennya besar. Kenali kebutuhan pelanggan. Misalnya saat pandemi ini, frozen food (makanan beku) menjadi idola karena orang memilih makan di rumah daripada makan di luar. Kamu bisa membuat frozen food sendiri dan melakukan promosi.
Tak ada salahnya kamu mencoba ajak teman yang sudah mantap bisnisnya untuk kerja sama. Misalnya, titip jual daganganmu sebagai menu mantap baru di usaha coffee shop rumahan miliknya. Buat perhitungan ulang margin yang bisa dibagi dengan teman yang membantu promosi. Buat stiker dalam kemasan untuk memberikan informasi tentang produk, cara penyimpanan, nomer kontak, juga harganya.
Jika peminat makanan olahanmu terus meningkat setiap hari, sedikit demi sedikit produksinya bisa ditambah. Jadi, ketika tiba-tiba ada pemesan yang butuh cepat, makanannya sudah tersedia atau ready stock.
Rajin-rajinlah membalas pesan pelanggan, meskipun belum jadi beli saat tanya, tetap tanggapi dengan positif supaya tidak mengecewakan calon pelanggan. Minta testimoni pelanggan setelah mencicipi makananmu, testimoni ini bisa kamu jadikan promosi di media sosial. Pastikan kamu sudah minta izin untuk unggah testimoni mereka ya.
Yang perlu kamu jaga juga adalah kebersihan menu yang kamu jual. Disadari atau tidak, pandemi membuat banyak orang makin peduli pada kesehatan. Hati-hati ketika mengunggah foto proses produksi untuk promosi, pastikan semuanya rapi dan bersih.
Tips Memulai Bisnis Kuliner
Waktunya memulai bisnis kulier, perhatikan tips penting berikut ini:
1. Jual Menu Favoritmu
Setiap orang punya menu andalan dan favorit keluarga. Cobalah untuk bertanya pada anggota keluarga dan teman menu apakah yang paling disuka dari semua masakanmu. Minta masukan dari mereka untuk memperbaiki kualitas makanan kamu sesuai dengan masukan yang ada. Awalnya, kamu tidak perlu menu yang sangat bervariasi, supaya kamu bisa fokus.
2. Buat Pembukuan
Kas masuk dan kas keluar harus jelas sejak awal. Ini bisa menjadi rujukan untukmu menentukan harga jual juga harga promo. Kamu juga harus mempertimbangkan biaya lainnya seperti harga kemasan, gaji asisten, biaya listrik atau gas, dan biaya promo. Kebutuhan itu akan membantumu menghitung margin yang ditarget supaya tidak rugi.
3. Investasi Peralatan Masak
Jika kamu sudah mulai mendapat keuntungan, jangan buru-buru menghabiskannya untuk konsumsi. Alokasikan keuntungan untuk investasi peralatan masak. Berinvestasi di alat masak yang mutunya terjamin dan memadai untuk produksi dalam skala besar akan baik untuk bisnis kamu ke depannya. Coba beli satu per satu ketika kamu membutuhkannya, agar tidak memberatkan modalmu di awal memulai bisnis ini.
4. Inovasi Produk dan Promosi
Yang harus kamu ingat, bisnis kuliner memiliki titik jenuh. Artinya tidak mungkin orang akan makan satu masakan saja terus menerus, karena itu lakukanlah inovasi. Setelah bisnismu berjalan, sebaiknya jangan cepat merasa nyaman. Melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan keinginan pasar adalah ide yang bagus. Seperti contoh, kamu dapat membuat menu seasonal atau menambah menu setengah tahun sekali. Secara berkala, kamu juga bisa mengganti bentuk dan desain kemasan.
Kamu bisa membuat edisi khusus yang hanya tersedia dalam waktu yang terbatas. Semakin menarik dan unik kemasan kamu, semakin tinggi potensi produkmu dilirik dan diingat oleh banyak orang. Ciptakan sesuatu yang dapat membuat orang langsung teringat dengan produkmu, seperti desain khusus pada kemasan. Jadikan produkmu unik dari isi hingga tampilannya agar produkmu menonjol di mata calon konsumen.
Kamu juga dapat memaksimalkan penggunaan media sosial untuk memperkenalkan produkmu ke lebih banyak orang. Kenali kebutuhan dan gaya promosi bisnis kuliner yang berbeda di media sosial. Misalnya, kamu lebih suka menggunakan Instagram, kamu bisa menyiapkan materi foto yang cantik untuk dipublikasikan secara berkala. Feeds rapi dan bersih, juga engagement yang bagus di media sosial bisa membuat orang tertarik. Ramah dan respon cepat adalah kunci bagusnya engagement di media sosial.