Generasi muda mesti paham bahwa pernikahan adalah sebuah perjalanan berkeluarga seumur hidup. Oleh sebab itu, mereka tak tergesa-gesa menentukan pasangan untuk menikah. Pastikan kamu benar-benar siap menikah dulu.
Kesiapan nikah setiap orang itu berbeda-beda lho, tidak bisa disamakan berdasarkan usia atau finansial saja. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Yang jelas, jangan menikah hanya karena kebanyakan ditanya ‘Kapan nikah?’. Karena menikah bukan lomba memenangkan cinta, tapi ada tanggungjawab yang mengikutinya.
Menurut Undang-Undang Nomer 1 Tahun 1974 salah satu syarat menikah adalah mempelai berusia diatas 21 tahun. Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 tahun harus mendapat izin kedua orang tua.
Mengapa 21 tahun? Kalau kamu sudah berusia lebih dari 21 tahun, tubuhmu sudah berhenti tumbuh dan menjadi dewasa. Hormon dalam tubuh juga sudah stabil. Sehingga siap untuk bereproduksi.
Selain itu kematangan emosi dan kemampuan bekerja sudah siap untuk menopang rumahtangga. Namun, sebenarnya tidak ada patokan usia ideal untuk menikah, masing-masing orang punya pertimbangan sendiri sebelum menikah.
Menikah bukan hanya berarti siap melakukan hubungan seksual. Karena itu sehat jasmani penting supaya kami siap bekerja menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Siap mandiri mengerjakan pekerjaan di dalam rumah seperti mengasuh anak, memasak, dan mencuci.
BACA JUGA: 9 Langkah Menuju Siap Nikah
Kenali tubuhmu sendiri, kesehatan tubuh menjadi penting ketika menikah. Apakah kamu memiliki riwayat penyakit seperti darah rendah, darah tinggi, hepatitis, dan penyakit kelamin? Jika ada bukan berarti kamu belum siap nikah, namun kamu harus jujur dengan pasangan dan melakukan pengobatan dengan benar.
Karena menikah tidak selalu indah seperti masa pacaran. Kalu kamu mampu menjadi pendengar yang baik pada saat orang bercerita/curhat, berbicara jujur meskipun yang dibicarakan menyakitkan, siap menghadapi kekurangan pasangan yang tidak sesuai. Siap menjalani kehidupan keluarga yang tidak sesuai harapan berarti kamu sudah siap nikah.
Sehat mental akan memudahkan kita berdiskusi dengan pasangan untuk perencanaan keluarga. Tidak mudah marah atau berteriak jika kamu merasa kesal dengan beban pekerjaan. Mudah tersinggung jika ada ucapan yang tidak berkenan di hati.
Mampu menyelesaikan masalah secara cepat dan tepat. Mudah menyesuaikan dengan berbagai kondisi lingkungan dan pertemanan. Dapat bergaul dengan teman-teman pasangan. Berpartisipasi dalam kegiatan organisasi dan kemasyarakatan.
Kamu juga harus yakin bahwa kamu siap finansial sebelum menikah. Tapi bukan berarti kamu harus memiliki banyak tabungan, meskipun jika memang memiliki banyak tabungan akan lebih baik. Siap finansial artinya, kamu sudah memiliki pendapatan tetap sehingga mandiri dalam hal keuangan. Jangan sampai sudah menikah kami masih terus membebani orang tua atau anggota keluarga lain.
Karena keluarga pasti akan mendukung dan memberi jika kamu kekurangan. Namun, tidakkah kamu malu pada pasanganmu jika itu terjadi? Intinya, selama kamu sudah memiliki sumber pendapatan tetap kamu sudah siap menikah. Pilihan untuk menunda sampai dengan kamu memiliki tabungan yang cukup kembali pada keputusanmu dan pasangan.