Pasangan Siap Menikah (Gambar oleh Banyu Waseso Segoro dari Pixabay)

Masih banyak calon pengantin yang enggan melakukan cek kesehatan sebelum menikah. Salah satu alasannya adalah, takut gagal menikah. Calon pengantin kurang informasi yang akurat tentang cek kesehatan yang dilakukan sehingga kuatir hasil cek kesehatan akan mempengaruhi keputusan untuk menikah.

Padahal, kamu tak perlu takut gagal menikah jika melakukan tes kesehatan. Karena cek yang dimaksudkan adalah cek dasar kesiapan calon pengantin untuk menunjang kehamilan. Sehingga hasilnya tidak akan mempengaruhi kesepakatan pernikahan kalian.

“Jangan kuatir, tes kesehatan ini kan screening awal saja tidak terlalu detail. Jadi kalau ada kekurangan hanya ditambah vitamin. Kalau badan kurus, kurang protein akan ditambah vitamin juga. Nggak bakal batal nikah,” saran Kepala BKKBN DR. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).

Karena itu penting memastikan calon orangtua sehat sebelum menikah. “Cek kesehatan bukan untuk melarang menikah, tapi kalau kondisi memang belum bagus, bisa ditunda terus hamilnya. Pakai kondom atau pil dulu kalau belum ideal untuk hami. Setelah sehat baru deh kontrasepsi dilepas,” pungkasnya.

Dr Hasto menegaskan calon pasangan pengantin harus siap biologis, psiklogis, dan ekonomis. “Usia pengantin perempuan minimal 21 tahun, ini terkait dengan kesiapan fisik calon ibu. Panggulnya sudah selesai tumbuh sehingga bisa aman untuk melahirkan bayi,” kata Dr Hasto.

Hindari juga kehamilan terlalu tua, hamil pertama di usia 35 tahun ke atas itu masuk kehamilan berisiko tinggi. “Jangan terlalu sering, terlalu banyak, terlalu muda, terlalu tua,” tegasnya.

Cek kesehatan sebelum menikah selain mengecek usia calon pengantin juga mengecek kondisi fisik pengantin dan memberikan suplemen penunjang untuk persiapan kehamilan seperti zat besi untuk . Vitamin zinc untuk calon pengantin pria dan asam folat untuk pengantin wanita dilakukan sebelum menikah, bukan setelah menikah.
Pemeriksaan hemoglobin atau Hb diprioritaskan untuk calon mempelai putri. Di puskesmas biatanya cuma Rp 5.000. Kalau HB kurang dari 11,5 harus minum pil tambah darah 3 bulan sebelum menikah.

BACA JUGA: Tips Menjaga Protokol Kesehatan di Resepsi Pernikahan Saat Pandemi Corona

Kebisaan makan yang tidak bergizi pada remaja juga membuat anemia terus berlanjut pada remaja putri, dewasa, hingga menikah dan hamil. Anemia sendiri merupakan kondisi tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau saat sel darah merah tak berfungsi normal. Sel darah merah memiliki bagian utama, yakni hemoglobin (Hb) untuk mengikat oksigen.

Anemia pada ibu hamil juga akan membawa risiko stunting pada bayi yang dikandung. Karena itu penting bagi remaja putri untuk memperhatikan gizi dari makanan yang dikonsumsinya. Jangan sampai kebiasaan tidak sehat saat remaja terus berlanjut hingga dewasa dan menikah, supaya risiko anak lahir stunting bisa ditekan seminimal mungkin.

Pasangan yang baru menikah biasanya baru memeriksakan diri setelah terlambat haid. Padahal saat kamu telat sebulan menstruasi itu berarti hamil 8 minggu. “Ini pembentukan bayi sudah sempurna, kalau ada cacat sudah terbentuk, telat untuk dicegah. Karena itu vitamin bisa diberikan sebelum menikah saat cek kesehatan. Jangan sampai telat. Ada yang hamil tidak tahu lalu minum obat yang tidak aman untuk bayi, ini juga berisiko,” kata Dr Hasto.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Komentar