Kesehatan reproduksi harus diperhatikan sejak anak mulai memasuki masa pubertas dan menjadi remaja. Remaja putri ditandai dengan menstruasi sedangkan remaja pria dengan mimpi basah. Sebagai investasi jangka panjang, masa remaja harus dijaga dengan benar agar kelak ketika menikah dan berkeluarga dapat mempersiapkan kehamilan dengan baik.
Perempuan yang sudah mengalami menstruasi, berarti sudah memasuki masa pubertas, sudah menghasilkan sel telur (ovum), yang jika melakukan hubungan seksual (meskipun
hanya sekali) dapat mengakibatkan kehamilan. Karena itu kontrol diri untuk tidak terjerumus dalam hubungan seksual sebelum menikah sangat penting untuk dipahami remaja baik putri maupun putra.
Di Indonesia menstruasi juga kadang disebut sebagai “mens” atau juga “datang bulan” karena terjadi setiap bulan). Pada saat seorang perempuan memasuki pubertas, terjadi siklus yang
alami yang berkaitan dengan sistem dan fungsi reproduksinya.
Pada waktu tertentu di setiap bulan, pada perempuan yang sudah pubertas terjadi proses ovulasi. Proses ovulasi merupakan proses dimana ovarium atau indung telur menghasilkan sel telur atau ovum. Ketika sel telur matang, maka sel telur akan keluar dari ovarium dengan pecahnya folikel. Jika folikel sudah melepaskan sel telur, maka folikel akan berkembang dengan membentuk korpus luteum.
BACA JUGA: Prakonsepsi Remaja, Orangtua Punya Peran Penting dalam Pendidikan Seksual
Korpus luteum ini akan melepaskan hormon untuk membantu menebalkan lapisan rahim yang akan mempersiapkan segala sesuatu jika sebuah proses kehamilan terjadi. Setelah folikel melepaskan sel telur, maka ia akan berjalan menuju tuba falopi. Sel telur ini akan tinggal di tuba falopi selama 24 jam untuk menunggu sel sperma membuahinya.
Sel telur hanya memiliki waktu sekitar 12 sampai 24 jam untuk bertahan di tuba falopi, Jika sel telur tidak dibuahi atau tidak ada sperma yang berhasil menuju
tuba falopi, maka sel telur akan bergerak menuju rahim, kemudian hancur. Kadar hormon
yang telah dihasilkan oleh korpus luteum akan kembali menjadi normal sehingga lapisan rahim yang tadinya menebal, maka akan meluruhkan darah dari dinding rahim yang kita sebut dengan menstruasi.
Masa subur seorang perempuan terjadi pada periode 14 hari sebelum menstruasi berikutnya namun siklus menstruasi ketika masa remaja masih mengalami perubahan dan belum stabil masa suburnya sehingga ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan laki-laki akan menyebabkan kehamilan meskipun baru pertama kali berhubungan seksual.
PERAWATAN PRIBADI SAAT MENSTRUASI
Terkadangselama kurang lebih satu minggu sebelum menstruasi, perempuan dapat mengalami beberapa hal berikut: payudara yang terasa sakit, suasana hati yang berubah-ubah, mengidam makanan. Perubahan-perubahan ini adalah hal yang biasa terjadi dan sering disebut pre mentruation syndrome (PMS).
Banyak mitos yang beredar tentang menstruasi di masyarakat. Keluarga dan masyarakat memiliki mitos-mitos tradisional atau kepercayaan tentang cara menangani menstruasi. Antara lain: perempuan tidak dianjurkan untuk keramas saat menstruasi karena bisa membuat darah berhenti keluar, perempuan dilarang bekerja di kebun saat menstruasi karena akan membuat tanaman susah bertumbuh, perempuan tidak boleh mewarnai benang tenun pada saat menstruasi karena nanti warnanya tidak keluar.
BACA JUGA: Banyak Ruginya, Hindari Seks Pra Nikah Saat Pacaran
Semua itu adalah mitos yang tidak terbukti kebenarannya. Menstruasi adalah hal yang normal dialami oleh perempuan, sehingga tidak perlu malu menghadapinya, atau justru menertawakan orang yang mengalaminya. Berikut perawatan yang harus dilakukan saat remaja putri mengalami menstruasi.
• MANDI setiap hari.
• Makan MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI terutama yang mengandung ZAT BESI seperti
sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati ayam atau sapi, daging merah.
• Gunakan kain bersih, pembalut, atau material lain yang bersih atau dapat diganti, dan ganti dengan rutin agar darah menstruasi tidak muncul di pakaian.
• Kebersihan merupakan hal penting untuk mencegah infeksi. Cuci baju dengan sabun dan keringkan di bawah matahari untuk mencegah adanya bakteri.
• Beristirahat cukup.
• Lanjutkan kegiatan seperti biasa.
• Jika mengalami keram atau terasa sakit di bawah perut atau punggung, lakukan aktivitas berikut untuk menjadi lebih nyaman: mandi air hangat, minum minuman panas, berjalanjalan, pijat bagian bawah perut, berbaring dengan menaikkan lutut dan menggerakkannya
di dalam lingkaran kecil.
• Berolahraga. Olahraga mempercepat sirkulasi dan mengurangi ketegangan atau sakit kepala.
• Kurangi mengonsumsi garam untuk mengurangi dehidrasi, yang dapat mengakibatkan rasa sakit tambahan karena menstruasi.