Ketika tanggal pernikahan sudah dekat, godaan untuk berhubungan seksual sebelum menikah sering datang menganggu pikiran. Rasa nyaman dan aman membuat banyak pasangan tergesa-gesa melakukan seks pra nikah. Apalagi jika secara usia sudah matang, teman-teman sebaya sudah aktif secara seksual, godaan itu sulit ditepis.
Calon suami juga sering menggunakan alasan mengetes kesetiaan dengan berhubungan seksual sebelum menikah. Menggampangkan hubungan tersebut karena sudah ada rencana menikah. Sementara calon istri karena merasa terdesak dan tidak ingin pernikahan batal, akhirnya menyetujuinya. Pilihan ini seperti menelan buah simalakama.
Sebagai manusia normal tentu memiliki kepekaan rasa yang dipengaruhi oleh hormon. Disinilah peran emosi sangat berpengaruh, terutama saat pasangan mengajak dan dia merasa terlalu takut untuk kehilangan. Alih alih berkata tidak, dia akan cenderung mengikuti desakan pasangan untuk berhubungan tanpa berfikir akan dampak yang terjadi.
Semua Kemungkinan Bisa Terjadi
Ingatlah sampai dengan pernikahan dicatatkan oleh petugas berwenang, kamu belum resmi menikah. Selalu ada kemungkinan buruk batalnya pernikahan, meskipun tidak diharapkan. Selain itu risiko kehamilan juga membayangi.
Meskipun mungkin kehamilan tersebut memang diharapkan, namun berhubungan seksual sebelum dan sesudah menikah tentu memberikan rasa aman yang berbeda. Sehingga bisa berdampak pada tumbuh kembang janin.
Belum lagi jika kehamilan itu memaksa calon pengantin wanita merombak baju pengantin karena hamil, tentu akan repot.
Karena itu, cobalah untuk mengatasi hasrat berhubungan seksual sebelum menikah dengan cara berikut ini:
1. Hargai Diri Sendiri
Sebelum menghargai pasangan, cobalah menghargai disi sendiri. Menghargai diri sendiri adalah salah satu cara agar remaja tidak mudah terpengaruh bujukan kekasih. Jelaskan bahwa pernikahan memiliki tujuan agung penyatuan dua insan manusia untuk masa depan lebih baik, jadi bukan cuma diniatkan hubungan romantis sebagai sarana penyaluran hasrat seksual. Beri tahu juga bahwa cinta tidak sama dengan seks.
Ingat untuk selalu bertanggung jawab. Meskipun sudah ada rencana menikah, orangtua akan tetap mengawasi, ia harus tetap bertanggung jawab atas perilakunya. Sehingga ia perlu menghindari perilaku yang berdampak negatif bagi diri sendiri dan keluarganya.
BACA JUGA:
- Tanya Tim Ahli: Mitos atau Fakta Seputar Hubungan Seksual
- Cara Memantapkan Hati dengan Calon Suami atau Istri
- 5 Hal yang Wajib Diketahui Pengantin Baru
2. Hindari Ransangan Fisik dan Verbal
Rangsangan seksual bisa datang dari mana saja, salah satunya kontak fisik yang membangkitkan hormone seksual. Karena itu hindari kontak fisik secara langsung yang bisa membangkitkan gairah seksual.
Jaga obrolan, jangan bercanda yang menjurus pikiran mesum. Ketika ada obrolan yang merangsang gairah segera tutup obrolan tersebut. Saling menjaga satu sama lain menguatkan hubungan cinta sebelum menikah.
3. Bentengi dengan Agama
Benteng paling kuat adalah agama. Hubungan seksual sebelum menikah dalam agama apapun tidak diperkenankan. Keagungan tujuan pernikahan membuat hubungan seksual masuk dimensi hubungan sakral, hubungan seksual bahkan beralih peran dari kegiatan haram menjadi ibadah ketika sudah menikah.
Puasa, adalah cara efektif untuk menahan hasrat seksual. Cobalah untuk puasa sebelum menikah. Selain untuk menahan hasrat seksual, puasa akan membuatmu tambah sehat juga bentuk tubuh menjadi ideal ketika menikah.
4. Perbanyak Kegiatan
Ayo sibukkan diri dengan memperbanyak kegiatan positif. Waktu yang senggang membuat banyak melamun sehingga mendorong diri melakukan hal-hal negatif. Persiapan pernikahan tentu membutuhkan banyak rencana. Libatkan diri untuk memesan souvernir, mencicipi menu catering, atau memilih undangan. Dengan banyak kegiatan, waktu tak terasa semakin dekat pada pernikahan dimana kamu bisa melakukan hubungan seksual sepuasnya dengan nyaman.
5. Stop Tonton Konten Pornografi
Konten pornografi terbukti menimbulkan hasrat seksual. Akses terhadap pornografi secara berulang dapat merusak otak bagian pengambilan keputusan dan merusak empat hormon baik. Salah satu efeknya, konten pornografi berpotensi mendorong orang untuk melampiaskan hasrat seksual tanpa memedulikan rasa malu serta rasa takut pada orangtua ataupun Tuhan. Karena itu stop tontonan yang mengandung pornografi.
Akhirnya, benteng terbaik adalah diri sendiri. Ingat risiko hubungan seksual sebelum menikah jika hasrat itu datang. Pernikahan lebih agung dari sekedar hubungan seksual, jangan merusak tujuan mulia itu dengan emosi sesaat.