Banyak pasangan yang berharap langsung hamil setelah menikah. Namun, tidak banyak yang membuat persiapan untuk menerima kehamilan istri. Sebagain besar sudah menghabiskan tabungan untuk biaya resepsi pernikahan.
Karena itu, jika ingin hamil setelah menikah, lakukan persiapan lebih awal, yakni sebelum menikah. Persoalan finansial tak kalah penting dalam urusan memiliki momongan. Kehamilan, persalinan, dan merawat anak memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Kamu dan pasangan membutuhkan kontrol kehamilan rutin setiap bulan, USG, dan vitamin terkait kehamilan. Jelang waktunya melahirkan, kalian juga perlu mempersiapkan berbagai peralatan bayi dan biaya persalinannya.
Sebagai orang tua yang bertanggung jawab, pasangan seyogyanya sudah mempersiapkan kebutuhan finansial sejak jauh hari. Jangan sampai kesejahteraan anak dikorbankan karena orang tua yang kurang persiapan.
Anak memang membawa rezeki masing-masing, tetapi alangkah baiknya, orang tua tetap menunjukkan keseriusannya untuk merawat anak dengan mempersiapkan kebutuhan finansial dengan matang. Kamu bisa memulai menghitung dari tagihan medis karena ini akan menjadi kewajiban finansial pertama yang dihadapi ketika mendambakan momongan.
Sebagai gambaran, persalinan normal di sebuah rumah sakit memiliki rentang biaya Rp15 juta hingga Rp40 juta. Sedangkan tunjangan kelahiran dari tempat Anda bekerja hanya memberikan perlindungan maksimal 70% dari total biaya kelahiran. Perlu juga tambahan dana sebesar 20% dari yang dibutuhkan untuk mengantisipasi kondisi darurat pasca persalinan. Misalnya, apabila anak Anda harus dirawat di NICU, dan sebagainya.
Selain itu, ada kebutuhan berkaitan kehamilan istri, sudah ada pos uang untuk menangani kebutuhan itu. Ketika hamil, ada beberapa kebutuhan yang penting.
BACA JUGA: Menunda Hamil Setelah Menikah? Tak Masalah
Pengeluaran yang terjadi bukan hanya biaya yang jelas terlihat seperti ongkos periksa dokter per bulan, tetapi juga pengeluaran untuk hal-hal kecil seperti vitamin prenatal dan asupan gizi ibu hamil maupun menyusui. Pengeluaran kecil-kecil itu mungkin terlihat sepele, tetapi faktanya hal itu menguras isi dompet.
Kehadiran anggota keluarga baru yakni buah hati adalah komitmen jangka panjang dan disertai daftar tanggung jawab yang panjang. Hal ini tentu tidak main-main. Dengan mempersiapkannya dengan baik secara bertahap, kamu akan terhindar stres dan konflik.
Ketika kamu menikah dan berencana memiliki keturunan, tabungan darurat menjadi wajib hukumnya. Bukannya mengharapkan hal buruk terjadi, tetapi dengan memiliki tabungan darurat, kamu dan pasangan bisa lebih tenang menghadapi kemungkinan jika musibah terjadi.
Memiliki tabungan darurat sebesar tiga hingga enam bulan pendapatan bisa menjadi cara yang terbaik untuk mulai. Sehingga, ketika ada kebutuhan mendadak kalian akan lebih siap.
Diskusikan rencana kehamilan dan kesiapan finansialmu dengan pasangan. Jika memang belum mencukupi, tak ada salahnya melakakun rencana penundaan kehamilan. Dengan alat kontrasepsi yang sesuai, kamu tak perlu risau untuk segera hamil ketika sudah siap secara finansial.
BACA JUGA: 4 Tanda Istrimu Langsung Siap Hamil Setelah Menikah