Ketika hati sudah mantap terhadap pasangan, keluarga juga mendukung, rasanya pernikahanan hanya soal waktu. Berbeda dengan pacaran, menikah membutuhkan persiapan yang lebih besar dan rumit. Karena pernikahan mencakup hubungan antar keluarga sehingga butuh waktu lebih lama untuk mempersiapakannya. Berapa lamakah?
Sebenarnya, setiap pernikahan memiliki kerumitan masing-masing. Tergantung dengan konsep pernikahan yang akan dijalani. Semakin banyak detail, akan semakin lama persiapan yang dibutuhkan. Lokasi resepsi biasanya menjadi penentu proses persiapan pernikahan. Karena saat ini untuk resepsi yang digelar di gedung pernikahaan, bookingnya bisa sampai 1 tahun. Berbeda jika acara digelar di rumah, kita hanya perlu mengurus izin keramaian 3 bulan sebelum acara.
Seluruh proses persiapan menikah memang harus diperhitungkan matang-matang supaya semua keluarga merasa nyaman dengan reseps yang akan digelar. Baik resepsi di gedung maupun di rumah, semuanya harus benar-benar dipersiapkan matang. Ternyata persiapan lebih baik dilakukan 2-3 bulan sebelum pernikahan, karena banyak hal tidak terduga yang banyak dan tentunya berdampak dengan budget kedua mempelai.
Menurut survey seputar tren pernikahan yang dilakukan Bridestory, ternyata waktu persiapan 10-12 bulan merupakan jangka terbanyak yang dilakukan calon pengantin. Disusul dengan persiapan 3-6 bulan, dan lebih dari 12 bulan. Seperti apa lengkapnya?
Sebanyak 6,3 persen koresponden mempersiapkan pernikahan kurang dari 3 bulan. Sedangkan 25,5 persen koresponden membutuhkan waktu 3-6 bulan. Sebanyak 18,9 persen koresponden membutuhkan 7-9 bulan, 27,8 persen koresponden 10-12 bulan. Sedangkan 21,5 persen koresponden membutuhkan waktu lebih dari 12 bulan.
Putuskan dimana tempat upacara dan resepsi pernikahan akan dilaksanakan dan lakukan cek biaya yang diperlukan dan catat dalam wedding planner kamu. Setelah gedung ditentukan, segera book gedung tersebut. Setelah menentukan tempat untuk resepsi, segeralah membuat checklist apa saja yang dibutuhkan menjelang pernikahan. Checklist bisa dibuat dengan poin-poin umum seperti dekorasi, makanan, make-up, busana pengantin, kue pengantin, kartu undangan, dokumentasi, souvenir pernikahan, hiburan. Selain contoh checklist tadi, tambahkan juga hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pernikahan termasuk printilan yang kecil.
Selama tiga bulan sebelum hari pernikahan, calon pengantin harus memutuskan tipe dan besarnya acara pernikahan Anda, estimasikan biaya yang akan di keluarkan, serta buatlah resolusinya agar tidak melebihi anggaran. Buat rapat keluarga yang mengikutkan kedua belah pihak untuk menetapkan tanggal dan waktu yang pasti tentang pernikahan kamu.
Dalam rapat tersebut, kamu bisa putuskan apakah akan menggunakan jasa wedding organizer (WO) atau meminta keluarga menjadi panitia pernikahan. WO akan memudahkan kamu untuk mengatur rencana pernikahan, konsekuensinya, kamu membutuhkan biaya lebih untuk membayar jasa mereka.
Jika memang ingin membentuk panitia bersama keluarga, check list yang sudah dibuat akan sangat membantu dalam membagi tugas. Tentukan MUA yang ingin digunakan jasanya, dari sana, biasanya MUA akan memberikan rekomendasi-rekomendasi vendor lain untuk pernikahan seperti gaun pernikahan, florist, dokumentasi, catering, dan souvernir.
Datangi berbagai florist atau jasa dekorasi supaya kamu punya perbandingan sehingga mantap menentukan pilihan. Buatlah perjanjian dengan fotografer dan videografer yang akan mendokumentasikan pernikahanmu. Buatlah daftar tamu yang akan diundang dan pilihlah kartu undangan yang Anda inginkan. Mulailah belanja pernak-pernik kebutuhan pernikahan. Jika resepsi dilakukan di rumah, mulailah membersihkan rumah dan mengecat ulang dinding-dindingnya agar terlihat cantik. Persiapan ini bisa dilakukan sebagai awal langkah persiapan pernikahan.
Waktu makin dekat, memasuki dua bulan menjelang pernikahan control kembali pesanan dari check list yang sudah dibuat. Pastikan tidak ada yang terlewat. Waktu ini juga waktu yang tepat untuk meminta pagar ayu dan pagar bagus untuk fitting gaun atau baju mereka. Buat perjanjian dengan dokter untuk pre-married medical check-up. Jika ada bujet lebih, lakukan perawatan pranikah di salon langganan anda, sekarang sudah banyak salon baik yang konvensional maupun yang salon muslimah yang menyediakan jasa perawatan pranikah.
Waktunya merancang detail dengan pihak katering, restoran atau hotel tentang menu makanan, susunan tempat duduk, tata letak parkiran, pengamanan seperti polisi, izin keramaian jika diperlukan dan sebagainya.
Satu bulan sebelum hari H, pastikan sekali lagi daftar undangan kamu. Mulailah mengirimkan undangan agar semua kartu bisa sampai jauh hari sebelum hari pernikahanmu. Pergilah ke toko perhiasan, pilihlah cincin yang kamu suka. Selain check list resepsi yang harus dipantau, waktunya menyiapkan bulan madu. Pilih tempat dan akomodasi yang dibutuhkan, siapkan juga barang yang hendak kamu bawa bawa saat bulan madu. Catatlah waktu yang diperlukan untuk setiap mata acara, agar terhindar dari hal-hal yang kurang penting. Jika diperlukan, buatlah gladi resik pernikahanmu agar semua lancar.
Comments (1)
ciki
May 04, 2020 at 12:42 PM
min, usul donk…jika ada pojok tanya jawab tambah kereun dech…
Reply