Tidak Disarankan Prasmanan. Ini Konsep Katering Higienis untuk Menikah di Masa New Normal

Virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit covid-19 menyebar lewat droplets atau cairan dari mulut dan hidung saat orang berbicara, batuk, atau bersin. Virus yang menyebar kemudian bisa menempel di tangan dan tempat-tempat lain.

Ketika ada orang lain yang bersentuhan dengan tangan atau tempat yang di situ menempel SARS-Cov-2, maka virus akan masuk ke dalam tubuh ketika orang tersebut menyentuh mulut, hidung, atau mata.

Karena itu, makanan dan minuman rawan menyebarkan virus. Jika ada virus yang menempel di makanan atau minuman, termasuk di piring dan gelas, maka virus akan masuk ke dalam tubuh bersama makanan dan minuman.

Itulah mengapa protokol kesehatan katering sangat penting diperhatikan dalam acara pernikahan. Jangan sampai, karena prosedur yang tidak higienis menyebabkan penularan virus ke para tamu undangan.

BACA JUGA: 

Nah, seperti apa protokol kesehatan untuk katering di era new normal saat ini? Berikut kami rangkum dari panduan Gabungan Perkumpulan Penyelenggara Pernikahan Indonesia (Indonesia Wedding Association Alliance).

Protokol kesehatan ini harus diperhatikan oleh kamu yang akan mengadakan resepsi dengan jasa katering, atau dimasak sendiri oleh keluarga.

  1. Dapur Higienis

– Lakukan pengukuran suhu tubuh petugas masak. Jika demam atau suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius, maka tidak diperkenankan masuk ke dapur.

– Petugas masak harus menggunakan masker.

– Petugas masak harus mengganti baju yang dipakai saat berangkat dari rumah.

– Peralatan dapur harus lebih sering dibersihkan.

– Jumlah petugas masak usahakan efisien. Jika harus melibatkan banyak orang, bisa dibagi dalam dua shift.

– Untuk pemilihan jasa katering, bisa memastikan legalitas seperti Sertifikat Hygiene Sanitasi serta Sertifikat ISO22000: Food Safety and Management Systems

  1. Tidak Disarankan Prasmanan

– Konsep prasmanan atau buffet tidak disarankan karena berpotensi menjadi titik penyebaran virus.

– Lebih baik menggunakan konsep set menu atau nasi boks. Jadi, makanan untuk tamu sudah disiapkan, sehingga tamu tinggal memilih.

– Sediakan satu waiter atau petugas yang mengambilkan makanan dan minuman untuk tamu. Tujuannya untuk meminimalisir kontak fisik tamu dengan menu makanan.

– Makanan dingin seperti buah, cake, atau puding, usahakan diletakkan dalam mangkuk/piring kecil dan di-wrap atau dibungkus dengan plastik.

– Sendok dan garpu juga harus di-wrap sehingga higienis.

– Pastikan waiter menggunakan masker, lebih bagus jika sekalian menggunakan pelindung wajah.

  1. Resepsi Higienis

– Buat jarak dalam jalur antrean di meja makanan/minuman. Misalnya, dengan menempelkan selotip hitam atau merah di lantai.

– Sediakan banyak meja tempat makanan/minuman, sehingga titik kumpul tamu bisa tersebar.

– Sediakan hand sanitizer di tempat-tempat yang mudah dijangkau. Bisa disiapkan pula petugas yang membawa hand sanitizer untuk diedarkan ke tamu.

– Buat pengumuman protokol kesehatan yang ditempel di tempat-tempat yang mudah terlihat oleh tamu.

Itulah konsep katering higienis yang harus dijalankan dalam pelaksanaan resepsi pernikahan. Untuk pilihan menu, bisa disesuaikan dengan budget/dana atau menu favorit tamu.

Namun, disarankan untuk memperbanyak menu buah-buahan. Minuman soft drink juga bisa diganti dengan jamu tradisional atau minuman dari rempah-rempah, sehingga bisa meningkatkan imunitas.

Nah, bagaimana dengan protokol kesehatan di era new normal untuk tata rias pengantin, dekorasi, dokumentasi, hingga pernak-pernik undangan dan souvenir pernikahan? Tunggu artikel berikutnya yaa.

Jangan lupa, share tulisan ini ke keluarga dan teman-temanmu yang berencana menikah supaya tahu prosedur menikah di masa new normal. Follow juga akun Instagram @siapnikah_offcial dan Facebook @siapnikah.org untuk mendapatkan update informasi bermanfaat dan menarik dari siapnikah.org.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Komentar