Pasangan mana sih yang tak bahagia ketika dikaruniai anak? Momen ketika ada dua garis di testpack tentu diidam-idamkan. Bahagia tentu saja harus, tetapi kamu dan pasangan juga harus membuat perencanaan keuangan ketika istri siap hamil karena akan banyak kebutuhan.
Perencanaan ini sangat perlu. Setidaknya ketika ada kebutuhan berkaitan kehamilan istri, sudah ada pos uang untuk menangani kebutuhan itu. Ketika hamil, ada beberapa kebutuhan yang penting.
Pengeluaran yang terjadi bukan hanya biaya yang jelas terlihat seperti ongkos periksa dokter per bulan, tetapi juga pengeluaran untuk hal-hal kecil seperti vitamin prenatal dan asupan gizi ibu hamil maupun menyusui.
Pengeluaran kecil-kecil itu mungkin terlihat sepele, tetapi faktanya hal itu menguras isi dompet. Setidaknya ada 10 jenis pengeluaran yang harus jadi perhatian ketika hamil maupun setelah melahirkan.
1. Biaya Check Up dan USG Tiap Bulan
Selama hamil, kamu dan pasangan akan rutin check up ke dokter kandungan untuk memeriksakan perkembangan kondisi kehamilan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ibu melakukan pemeriksaan kandungan sedikitnya empat kali selama masa kehamilan, yakni satu kali pada trimester pertama (sebelum 12 minggu), kedua pada usia kandungan 26 minggu, ketiga pada usia kandungan sekitar 32 minggu, dan keempat pada 36 hingga 38 minggu.
Di setiap pemeriksaan, dokter biasanya melakukan pengecekan ultrasound (USG) untuk melihat kondisi bayi di dalam rahim ibu. Mulai dari kelengkapan fisik, berat janin, jenis kelamin, jumlah air ketuban, terlilit tali pusar atau tidak, hingga waktu perkiraan lahir.
2. Biaya Vitamin Prenatal
Selama kehamilan, ibu harus menjalani pola hidup sehat. Otomatis kamu dan pasangan harus memastikan semua makanan yang ibu makan. Selain itu, perlu juga vitamin prenatal untuk melengkapi gizi dalam makanan yang ibu konsumsi. Secara garis besar, hanya dua jenis vitamin prenatal yang dibutuhkan oleh ibu hamil yakni asam folat dan zat besi.
3. Biaya Perlengkapan dan Kebutuhan Bayi Sehari-Hari
Jelang melahirkan, saatnya menyiapkan dana untuk membeli segala perlengkapan dan kebutuhan bayi ya. Tetapi, perlengkapan dan kebutuhan bayi sangat banyak lho. Mulai dari popok, pakaian, peralatan menyusui, peralatan mandi, perlengkapan lainnya seperti stroller, gendongan, hingga aksesoris maupun kosmetik khusus bayi.
4. Biaya Tes Skrining
Tes skrining prenatal bertujuan mengetahui ada atau tidaknya potensi kelainan bawaan dalam bayi yang dikandung oleh ibu. Selain itu, tes ini juga bisa kamu lakukan untuk mengetahui apakah ibu hamil memiliki risiko untuk melahirkan bayi secara prematur atau tidak, sehingga dokter bisa mengambil langkah preventif atau antisipatif terhadap hasil tes skrining tersebut.
5. Biaya Perlengkapan Ibu Melahirkan
Selain kebutuhan bayi, kebutuhan ibu selama hamil maupun melahirkan juga harus kanu perhatikan. Selama hamil, ibu membutuhkan makanan yang bergizi demi menjaga bayi di dalam kandungan selalu sehat. Selain itu, perubahan fisik ibu yang semakin besar juga membutuhkan beberapa pakaian baru.
6. Biaya Melahirkan
Nah, biaya ini yang bakal menguras kantong jika tidak disiapkan dengan matang. Biaya melahirkan normal biasanya dibanderol mulai dari Rp2 juta, sedangkan untuk persalinan caesar bisa dimulai dari Rp5 juta. Prakiraan biaya ini pun hanya jika ibu melahirkan dengan kondisi tanpa penyulit dan biasanya belum termasuk biaya rawat bayi.
7. Biaya untuk Vaksin Anak
Setelah lahir, bayi biasanya akan langsung diberi suntikan Vitamin K dan vaksin Hepatitis-B (HB) monovalen paling lama 12 jam setelah ia lahir ke dunia. Setelahnya, bayi juga harus diberi vaksin polio langsung setelah dilahirkan.
Di usia 1 bulan, bayi juga wajib mendapat suntikan vaksin BCG di lengannya. Kemudian, berturut-turut mulai dari usia bayi 2 bulan, ia wajib mendapat vaksin DPT (3 kali), Polio (suntik maupun tetes), dan MMR.
Terdapat juga beberapa pilihan vaksin yang tidak disubsidi oleh pemerintah, seperti vaksin rotavirus, PCV, influenza, maupun varisela.
8. Biaya ke Dokter Anak Setelah Ibu Melahirkan
Seminggu setelah ibu melahirkan, dokter biasanya akan merekomendasikan agar ibu memeriksakan bayi kembali ke dokter anak untuk memastikan perkembangannya.
9. Biaya Asupan Gizi untuk Ibu Setelah Melahirkan
Setelah melahirkan pun, ibu menyusui tetap harus menjalani pola hidup sehat. Tak ada salahnya bagi ibu menyusui untuk kembali minum susu khusus ibu menyusui maupun mengonsumsi makanan organik.
10. Biaya Tidak Terduga
Semua orang tua menginginkan ibu menjalani kehamilan yang lancar dan bayi yang sehat. Tetapi, terkadang kenyataan tidak sejalan dengan rencana.
Kebutuhan tak terduga itu misalnya saat ibu harus menjalani tes skrining TORCH (toksoplasma, other agents, rubella, CMV, herpes) yang memakan biaya hingga jutaan rupiah. Atau tiba-tiba harus melakukan operasi caesar padahal sebelumnya kamu dan pasangan hanya menyiapkan anggaran untuk persalinan spontan yang biayanya lebih murah.
Selain itu, biaya tak terduga lain ialah ketika bayi lahir lahir dengan kelainan bawaan sehingga harus masuk ruang NICU yang membutuhkan biaya tak sedikit.
Siapkan Keuanganmu
Pusing setelah mengetahui banyaknya dana yang harus disiapkan saat hamil? Wajar. Namun, kamu tak perlu panik. Ada hal-hal yang bisa kamu terapkan agar keuanganmu lebih siap dalam masa kehamilan dan melahirkan.
Upaya yang bisa kamu lakukan adalah mendaftar BPJS Kesehatan atau asuransi yang menutup biaya persalinan. Ini adalah tips mengatur keuangan saat hamil paling penting yang perlu diketahui para calon orang tua.
Kamu dan pasangan juga sebaiknya memilih paket melahirkan yang sesuai kebutuhan. Cek apakah paket melahirkan itu merupakan kebutuhan ibu, misalnya apakah ibu membutuhkan kenyamanan saat melahirkan dengan kamar besar tanpa diganggu pasien lain?
Kamu juga bisa memilih skrining kesehatan yang sesuai kebutuhan. Meskipun tidak wajib, ada baiknya ibu hamil menjalankan beberapa skrining prenatal ini agar kalian bisa lebih siap dalam menghadapi kehamilan ibu maupun kondisi bayi di kemudian hari.
Trik lain yang bisa dipakai yakni soal vitamin prenatal. Jangan malu untuk meminta vitamin kehamilan dengan harga terjangkau, namun memiliki khasiat yang hampir sama dengan obat pada umumnya. Biasanya dokter akan mengerti soal ini dan meresepkan obat generik untuk ibu.
BACA JUGA:
- KB Sebelum Pernah Hamil, Apakah Bikin Mandul?
- 4 Tanda Istrimu Langsung Siap Hamil Setelah Menikah
- Menunda Hamil Setelah Menikah? Tak Masalah
Soal pilihan mau melahirkan di rumah sakit atau Puskesmas juga harus dipikirkan. Jika kalian memilih untuk melahirkan dengan bantuan dokter di rumah sakit tentu ada harga yang harus dibayarkan dan jumlahnya bisa dibilang tidak sedikit. Sebagai alternatif agar tidak terlalu boros saat melahirkan, ibu bisa mendatangi Puskesmas untuk booking melahirkan di sana dengan dibantu oleh bidan dan biaya nyaris tidak ada.
Tips mengatur keuangan lainnya dan tak kalah penting ialah menentukan prosedur melahirkan yang ingin ibu alami. Saat ini, sudah banyak metode melahirkan yang bisa ibu pilih, mulai dari persalinan normal alias spontan, operasi caesar, persalinan dengan suntikan epidural, bahkan water birth (meski tidak disarankan oleh sebagian dokter kandungan).
Kemudian, jika kamu dan pasanganmu merasa berat untuk membeli seluruh peralatan bayi yang harganya juga tidak murah, kalian bisa menyewa. Saat ini, sudah banyak jasa penyewaan alat-alat yang dibutuhkan oleh bayi maupun ibu menyusui, misalnya box bayi, stroller, hingga pompa ASI.
Dengan memahami jenis pengeluaran yang dibutuhkan selama masa kehamilan dan melahirkan, kalian akan lebih siap hamil dengan mengatur keuangan untuk kehamilan itu. Apalagi jika dibekali dengan tips yang bisa diterapkan untuk memenuhi kebutuhan itu.