Pernah nggak mengalami saat jalan-jalan bersama keluarga, anak-anak tantrum di tempat umum? Kadang kita terbawa emosi, lalu marah balik di tempat umum. Duh, kesel sendiri ya. Sudah gitu, ada perasaan menyesal pula habis marahi anak. Jangan sampai kejadian terulang, menegur anak di depan umum.
Menegur atau memarahi anak di depan umum bukan hal sepele, lho. Dampaknya terhadap anak tidaklah baik. Tindakan emosional itu akan berpengaruh pada perkembangan karakter dan pribadi mereka ketika dewasa nanti. Kalau kamu kerap memarahi dan membentak buah hatimu di depan umum. Akibatnya tak main-main. Anak bisa jadi sosok yang kurang suka bergaul dan kurang percaya diri.
Orami.co.id menuliskan meskipun disiplin sangat penting dan diperlukan dalam tahap membesarkan anak, harus diingat kalau disiplin itu bukan tentang membalas dendam, menimbulkan rasa bersalah, atau bahkan menghukum anak.
Sebaliknya, mendisiplinkan anak lebih kepada tentang mengoreksi dan membimbingnya menuju perilaku yang lebih tepat. Oleh karena itu, memiliki sikap tenang, kesabaran, dan toleransi ketika membesarkan anak sangatlah penting. Sikap positif ini bisa membantu orang tua membangun lingkungan yang terbaik untuk mereka tumbuh besar dan menjadi orang yang kuat secara emosional.
Tahu tidak? Hal-hal seperti memukul atau bentuk hukuman fisik lainnya dan teguran publik biasanya akan terbersit ketika ditanya soal tindakan apa yang bisa mempermalukan anak. Tetapi, ada bentuk lain yang lebih halus dan membuat anak-anak merasa dipermalukan ketika orang tua berniat mengajarinya kedisiplinan.
Beberapa hal itu misalnya ekspresi wajah yang tidak mengenakkan di depan anak, komentar yang membuat anak merasa rendah, bisa membuat anak merasa bersalah, rendah diri, dan merasa ia menjadi sumber masalah.
Teguran yang dilakukan orang tua mungkin sebenarnya terjadi secara pribadi antara orang tua dan anak. Namun, ketika orang tua mempermalukan anak, merupakan hal yang tidak efektif dan bahkan merusak.
Hal itu karena sebagian besar anak-anak tidak dapat membedakan antara tindakan mereka dan diri mereka sendiri. Rasa malu saat ia ditegur orang tuanya pada akhirnya membuatnya merasa buruk tentang dirinya sendiri.
Mempermalukan anak di depan umum membawa dampak buruk. Anak pasti akan jadi malu karena orang tua kerap menunjukkan kesalahan atau perilaku negatifnya di hadapan orang lain, anggota keluarga lain, atau di depan teman-temannya. Akibatnya, anak bisa menjadi kurang percaya diri, apalagi jika orang-orang yang mendengar teguran tersebut malah mengolok-ngolok anak.
Dampak Buruk
Dilansir dari Kompas.com, memarahi anak di depan orang-orang ternyata bisa membawa dampak buruk terhadap perkembangan anak kelak.
1. Berdampak pada Kesejahteraan Emosional
Memarahi anak di depan kerabat atau orang tak dikenal bisa membuat anak merasa tersakiti. Omelan secara konstan dapat membuat anak merasa ditolak, bahkan meskipun orang tua mencintai mereka.
Alih-alih menjadi pribadi yang disiplin, anak justru akan merasa dirinya individu yang buruk. Anak-anak sangatlah polos dan bisa dengan mudah dibentuk sesuai keinginan orang tua.
2. Membangun Emosi Negatif
Ketika orang tua berteriak atau menyalahkan anak di depan orang lain, akan meninggalkan rasa rakut dan emosi negatif dalam diri anak. Mereka akan tumbuh dengan rasa rendah diri ketika berada di depan orang selain anggota keluarga mereka.
3. Anak Bisa Menganggapnya Sebagai Hinaan
Berbicara kasar ketika ingin memperbaiki kesalahan anak justru bisa membuat anak merasa terhina. Bukannya mengubah sikapnya, anak justru akan bersikap makin buruk.
Jika mereka berkelakuan kurang baik, lebih baik orang tua menjelaskan tanpa emosi pada anak apa yang menjadi kesalahannya. Ajak anak berdiskusi menggunakan bahasa yang mudah ia mengerti.
4. Anak Akan Jadi Agresif
Memarahi dan menghina anak di depan orang lain akan membuat anak juga bersikap agresif. Mereka mungkin saja menerapkan perilaku yang sama dengan keluarga mereka, teman atau pasangan ketika dewasa nanti.
Memarahi dan menghina anak juga bisa melahirkan konflik antara orang tua dan anak. Anak mungkin saja menilai orang tuanya sebagai orang yang senang mengecam.
BACA JUGA:
- 13 Hak Anak yang Harus Dipenuhi oleh Orangtua, Calon Pengantin Wajib Tahu
- LDR dengan Pasangan, Ini Cara Menjelaskan Pada Anak
- Mencegah Ketergantungan Gadget pada Anak dengan Story Telling
5. Rendahnya Rasa Percaya Diri
Sering dimarahi bisa membuat anak merasa rendah diri dan kepercayan diri mereka akan sulit terbangun ketika tumbuh besar. Mereka akan menjadi pribadi yang bimbang dan dalam situasi-situasi berat mereka tidak bisa menahan diri mereka.
6. Anak Akan Mengikutinya Kelak
Ketika orang tua sering memarahi atau menghina anak-anaknya di depan orang lain, kelak mereka akan menirunya saat dewasa. Perilaku itu lama kelamaan akan menjadi hal normal bagi mereka.
7. Memiliki Rasa Benci Terhadap Kerabat
Karena orang tua memarahi anak di depan kerabat, mereka mungkin saja mulai membenci orang-orang tersebut. Anak mungkin berasumsi merekalah orang di balik amarah orang tuanya yang membuat mereka dipermalukan.
Hal ini bisa menumbuhkan kesalahpahaman besar. Kebencian ini bisa bertahan seumur hidup dan hasilnya, ini bisa memunculkan pikiran negatif pasa anak.
Cara Menegur yang Tepat
Namun, ketika memang harus menegur anak ketika melakukan kesalahan di depan umum, ada cara yang tepat. Cara ini tidak akan membuat mereka merasa tersudut.
Dilansir dari Glitzmedia.co ada hal yang bisa kamu lakukan. Hal yang kamu lakukan yaitu menghampiri anakmu dan memberikan nasihat dengan baik. Jangan pula meneriaki anakmu di depan umum karena tindakan kasar itu dapat memperlemah rasa percaya diri dan membuat mereka menangis di depan banyak orang.
Kemudian, amatilah dari kejauahan. Poin satu ini untuk melihat reaksinya setelah berbuat kesalahan. Apakah mereka langsung meminta maaf atau lari dari masalah.
Kamu juga bisa memberikan pilihan pada anak. Pada poin ini kamu dapat mengajarkan banyak hal dari sebuah kesalahan yang mereka lakukan. Apakah mereka mau meminta maaf atau menyudahi permainan tersebut dan kembali pulang.
Dari situ kamu dapat melihat apakah anak memiliki sikap bertanggung jawab atau tidak. Berikan mereka kesempatan untuk berpendapat serta menyelesaikan masalah sendiri tanpa campur tangan orang tua. Tindakan yang tepat ketika akan menegur anak di depan umum sangat diperlukan. Karena kalau salah langkah, akibat yang diderita anak sangat merugikan bagi anak.