Belajar di rumah

Orangtua harus bisa menjadi guru bagi anak ketika belajar di rumah di masa pandemi. Sayangnya, banyak orangtua merasa stres karna tak sabar mendampingi buah hati belajar di rumah. Padahal, waktu belajar bersama anak bisa dilakukan dengan penuh kesenangan. Ketika bercengkerama dan bercanda dengan anak, banyak lho ilmu pengetahuan yang bisa disalurkan kepada si kecil.

Jangan terpaku pada konsep sekolah saja, karena ilmu bisa didapat dari manapun dan hal apapun. Termasuk dari orang tua dan lingkungan rumah. Sudah jadi tugas orang tua untuk menempa anaknya dengan berbagai pengetahuan. Tapi, apa bisa orang tua jadi guru yang asyik di rumah? Tentu saja.

Memastikan anak mengikuti instruksi dan memahami semua tuntutan pelajaran selama belajar di rumah bisa jadi hal yang sukar bagi sebagian orang tua. Wajar saja karena orang tua tak punya pengalaman mengajar secara akademis sebelumnya kecuali ia berprofesi sebagai guru. Di tambah lagi orang tua juga memiliki tuntutan pekerjaan yang juga harus dikerjaan.

Dilansir dari Jurnas.com, kegiatan belajar dari rumah akibat pandemi Covid-19 kerap kali membuat orang tua galau dan gagap. Tidak tahu harus bagaimana. Pasalnya bila biasanya pendidikan anak diserahkan kepada guru di sekolah, kini ortu harus mengambil peran sebagai pengajar tersebut di rumah.

Eits, kamu tidak perlu bingung dulu. Ada kok cara-cara yang bisa diterapakan agar belajar di rumah jadi momen menyenangkan bagi orang tua dan anak. Agar proses pembelajaran di rumah berjalan mengasyikkan, Psikolog Sekaligus Pemerhati Pendidikan Tika Bisono menyarankan orang tua memulai dengan bermain peran (role play), sebagai contohnya mengenakan kostum menarik saat mengajar.

“Jadi guru dan ortu selagi mengajar harus role play, tidak boleh jaim. Pasti anak-anak akan seru banget, tidak ingin selesai,” kata Tika.

BACA JUGA:

Bermain Role Play

Melakukan role play bagi orang tua yang memiliki anak usia 3-12 dinilai cukup efektif. Hal ini disebabkan anak usia SD ke bawah biasanya lebih suka bermain daripada belajar serius. Melalui kesukaannya inilah orang tua dapat memasukkan unsur-unsur pendidikan.

Anak-anak harus diberikan sesuatu yang menarik, penuh warna, penuh personifikasi. Ia juga tidak menyarankan orang tua hanya mengekang anak belajar di dalam rumah. Dia menyebut anak memerlukan ruang bermain yang dia nilai penting untuk membentuk karakter. “Bawa anak-anak ke luar rumah karena alam menyediakan ruang yang tidak terbatas,” ujar Tika.

Tika menyebut anak-anak saat ini termasuk dalam generasi Z. Mereka punya karakter yang beda dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, orang tua harus bisa mengenali karakter umum anaknya terlebih dahulu. Jangan paksakan cara-cara yang rigit.

Setelah pulang dari sekolah atau setelah belajar di rumah secara daring usai, bukan berarti anak berhenti belajar. Itulah saatnya kamu sebagai orang tua menjadi guru bagi anak di rumah.

Dilansir dari Futuready.com anak-anak umumnya tak hanya melakukan kegiatan belajar di sekolah. Di rumah pun, mereka punya waktu belajar misalnya mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Bika tak ada PR, anak bisa mengulang pelajaran di sekolah atau mempersiapkan pelajaran untuk besoknya.

Di sekolah, gurulah yang akan membimbing anak belajar. Nah, ketika anak belajar di rumah, giliran orang tualah yang mendampingi anak belajar.

Menjadi guru bagi anak-anak di rumah memang bukan hal mudah. Untuk itu, perhatikan hal-hal di bawah ini agar proses belajar di rumah menjadi seru dan anak bisa menyerap pengetahuan dengan mudah.

1. Cara Mengajar Menarik

Kamu bisa menerapkan aktivitas belajar yang menyenangkan dan menarik. Jika menerapkan cara belajar yang sama dengan sekolah, itu bisa membuat anak bosan dan kurang tertarik. Jangan hanya mengandalkan buku pelajaran saja. Si kecil tentu lebih berminat pada kegiatan belajar yang interaktif dan materi pelajaran dengan visual yang menarik.

Hal ini tentu membuat orang tua jadi makin kreatif. Secara tidak langsung, pengetahuan dan kemampuan orang tua ikut meningkat agar bisa jadi guru yang baik bagi buah hati.

2. Waktu yang Tepat
Belajar juga harus dilakukan pada waktu yang tepat terutama bagi anak. Perlu kamu perhatikan, aktivitas belajar sebaiknya tidak mendekati jam tidur karena anak keburu mengantuk. Kegiatan belajar pun tak perlu berlama-lama. Belajar bisa dilakukan dalam waktu singkat tetapi lebih efektif.

3. Sesuaikan Karakter Anak

Direktur Elementary and Early Childhood Education di University of Illinois Lilian Katz menyarankan agar orang tua menyesuaikan cara mengajar dengan karakter dan kemampuan anak. Sebab setiap anak membutuhkan pendekatan khusus.

So, kenali karakter anakmu dengan baik ya. Karena ada anak yang mudah berkonsentrasi dan menyerap informasi dan ada pula yang sebaliknya.

4. Melatih Kesabaran

Saat menghadapi anak sendiri, terkadang orang tua cenderung hilang kesabaran sehingga emosi gampang terpancing. Jangan sampai anak menganggap kamu sebagai guru yang tidak menyeramkan dan membuatnya malas belajar di rumah.

Jika si kecil belum berhasil melakukan tugasnya dengan baik, berikan dia semangat untuk mencoba lebih baik. Jangan ragu untuk memberikan pujian bila anak berhasil melakukannya.

5. Atur Situasi Kondusif

Sediakan tempat belajar yang kondusif untuk membantu konsentrasi anak. Ini juga penting. Pastikan pencahayaan ruangannya cukup terang, pilihlah warna cat dinding yang cerah dan hiasi gambar yang edukatif. Jauhkan anak dari televisi karena akan menganggu konsentrasinya.

Kamu juga harus semangat menjadi guru yang baik bagi anakmu sehingga proses belajar di rumah berjalan lancar. Semangat!!!

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Komentar