Kopi kekinian termasuk pengeluaran remeh (Foto oleh Engin Akyurt dari Pexels)

Merasa sudah banyak berhemat, tapi pengeluaran keluarga masih saja besar dan mengakibatkan keuangan defisit? Hati-hati. Jangan-jangan kamu memiliki “The Latte Factor” alias pengeluaran remeh yang tidak disadari telah membuat keuangan kamu boros bahkan defisit.

“The Latte Factor” adalah istilah yang dipopulerkan oleh seorang motivator keuangan asal Amerika Serikat bernama David Bach. Disebut “Latte” karena merujuk pada kebiasaan orang Amerika yang selalu membeli kopi dalam perjalanan mereka menuju kantor. Kopi atau Latte dianggap sebagai jenis pengeluaran remeh yang bila dilakukan secara rutin, nilainya bisa cukup signifikan menggerus dompet.

Apa saja “The Latte Factor” yang mungkin telah memboroskan keuangan keluargamu? Yuk, cek di bawah ini:

  1. Jajan kopi kekinian

Saat ini ada banyak sekali kedai kopi kekinian yang muncul bak cendawan di musim hujan. Membeli kopi kekinian memang sekilas terasa murah. Ketika ada promo, paling-paling kamu hanya perlu mengeluarkan uang antara Rp10 ribu hingga Rp15 ribu saja per gelas. Sedang harga normalnya berkisar antara Rp18 ribu hingga Rp25 ribu per gelas.

Anggap saja kamu membeli kopi kekinian empat kali dalam sepekan dengan harga rata-rata Rp20 ribu per gelas. Dalam satu bulan berarti kamu mengeluarkan uang sekitar Rp320 ribu hanya untuk membeli kopi. Lumayan, bukan?

  1. Rokok

Rokok selain buruk dikonsumsi karena membahayakan kesehatan, ternyata juga bisa menjadi sumber masalah finansial. Bila kamu selama ini rutin membeli rokok, coba saja sesekali menghitung berapa uang yang sudah kamu belanjakan untuk keperluan tersebut. Anggap saja harga rokok per bungkus sekitar Rp27 ribu. Bila sehari kamu habiskan sebungkus, maka dalam seminggu saja kamu mengeluarkan uang Rp189 ribu hanya untuk rokok. Dalam satu bulan, biaya rokok itu mencapai Rp756 ribu dan dalam setahun mencapai Rp9,07 juta. Besar bukan?

BACA JUGA:

  1. Air Minum Dalam Kemasan

Tidak suka membawa bekal air minum ketika bepergian? Kemungkinan besar kamu akan membeli air minum dalam kemasan di minimarket agar kebutuhan hidrasi tetap terpenuhi. Memang, sih, harganya tidak mahal. Anggaplah hanya Rp5 ribu untuk air minum dalam kemasan ukuran tanggung.

Tapi, bila selama pergi bekerja kamu selalu membeli minimal sebanyak 4 botol, maka per hari kamu menghabiskan Rp 20 ribu untuk air minum dalam kemasan saja. Kalikan dengan 20 hari kerja, maka besar pengeluaran remeh berupa air minum saja mencapai Rp 400 ribu hanya untuk air minum. Kamu bisa menghemat dengan membiasakan diri membawa bekal minum sendiri.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Komentar