Pernikahan (Gambar oleh hary prabowo dari Pixabay)

Inti dari pernikahan adalah mencatatkan ikatan perkawinan secara hukum dan agama. Ikatan yang dilindungi hukum dan agama sangat penting untuk kelansungan rumah tangga. Ini adalah dasar pencatatan anak yang terlahir dari sebuah pernikahan.

Dulu, banyak yang merasa malu jika pernikahan hanya dicatatkan secara hukum dan agama. Istilahnya, yang penting sah, meskipun pernikahan tanpa resepsi. Tapi pandemi corona mengubah tatanan tersebut.

Pembatasan sosial yang dilakukan secara massal membuat resepsi pernikahan adalah sebuah kegiatan yang perlu disiasati sedemikian rupa supaya tidak menjadi sarana penularan virus corona. Ijab qobul juga dibatasi jumlah pesertanya dan menggunakan protocol kesehatan yang ketat. Ini membuat tren pernikahan tanpa resepsi menjadi marak.

Bagaimana dengan rencana pernikahanmu? Apakah tertunda karena corona? Atau mau lanjut tanpa resepsi pernikahan? Jangan kuatir, niat baik untuk menikah bisa tetap kamu laksanakan meskipun tanpa resepsi.

Sebenarnya menikah tanpa resepsi memiliki banyak sisi positif. Kamu tidak perlu pusing dengan biaya pernikahan di masa pandemi corona ini. Karena, di balik bencana, sebenarnya ini adalah saat yang tepat untuk menikah dengan biaya hemat. Iya, benar menikah saja lanjutkan rencana baikmu. Karena semasa pandemi, pencatatan pernikahan tetap berjalan.

Kamu tetap bisa ijab qobul, tapi tak boleh mengadakan resepsi yang berpotensi membuat kerumunan massa. . Pencatatan ini membuat pernikahanmu SAH! Nggak perlu risau lagi bukan?

Untuk acara ijab qobul saja, ada aturan yang membatasi tidak boleh mengumpulkan massa. Tujuannya, tentu saja biar memimalkan resiko penyebaran virus covid-19 corona. Jika tetap ingin menggelar resepsi, kamu harus patuh protokol yang berarti siap dengan tambahan biaya resepsi.

Memang, tanpa resepsi kamu tidak bisa mengumumkan secara langsung kepada saudara, teman, dan rekan kerja. Tapi saat ini media sosial sangat popular untuk menyampaikan kabar bahagia. Kamu bisa memanfaatkan media sosial sebagai media untuk mengabarkan pernikahanmu.

Menyewa fotografer dan videographer tetap bisa kamu lakukan untuk mendapatkan dokumentasi terbaik. Dokumentasi ini bisa kamu unggah di sosial media untuk mengumumkan pernikahan sebagai pengganti resepsi. Soal kado, jika memang temanmu perhatian dan ingin memberikan ucapan selamat, selain ucapan kado tetap bisa dikirim ke alamat rumahmu, tanpa harus bertemu untuk menghindari kerumunan.

BACA JUGA:

Hemat untuk Kebutuhan Setelah Menikah

Nilai positif menikah tanpa resepsi adalah kamu bisa berhemat dan bebas dari hutang untuk biaya resepsi. Kebutuhan setelah menikah tak kalah penting dibanding resepsi pernikahan. Ada 5 kebutuhan yang wajib kamu penuhi setelah menikah dan semuanya memerlukan uang cukup besar.

  1. Tempat Tinggal

Idealnya, setelah menikah kamu dan pasangan tinggal sendiri. Pilihan kos, kontrak, atau membeli rumah bisa kamu sesuaikan dengan kemampuan finansialmu. Terlebih jika bertempat tinggal sendiri dan terpisah dengan orang tua akan membuat seorang pasangan suami istri menjadi lebih leluasa menjalani rumah tangganya sendiri.

Setiap pasangan suami istri pasti mendambakan rumah sebagai tempat tinggal. Memiliki rumah sendiri pasti akan lebih membanggakan. Jadi sedikit demi sedikit persiapkanlah dana untuk membeli atau membangun rumah sendiri.

  1. Perabotan

Setelah tinggal mandiri tentu kamu perlu perabotan untuk mengisi rumah mulai dari perabotan hingga peralatan rumah tangga. Tempat tidur, kompor, peralatan masak, peralatan makan, peralatan kebersihan, dll adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Meskipun terkesan kecil, namun kebutuhan perobot ini jumlahnya banyak sehingga membutuhkan banyak biaya dan tidak bisa ditunda.

Memilih untuk membeli makanan dari lluar terus menerus selain tidak terjamin kebersihannya juga boros. Sebaliknya, memasak sendiri terjamin kebersihannya, menjadi sarana hemat, juga bisa merekatkan hubungan suami istri.

  1. Manajemen Keuangan Keluarga

Setelah menikah, kebutuhan berubah dari kebutuhan pribadi menjadi kebutuhan keluarga. Meskipun kebutuhan pribadi tetap dibutuhkan, namun pasangan yang sudah menikah harus segera menyusun manajemen keuangan keluarga setelah menikah.

Biaya untuk makan, minum, membeli peralatan mandi dan lainnya sudah jadi hal lumrah yang harus dikeluarkan. Kelola pemasukanmu dengan baik agar kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi. Banyak atau sedikitnya biaya hidup sehari-hari itu relatif. Tergantung bagaimana kamu dan pasangan membuat pengelolaan agar tercukupi.

Selain menyiapkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari, kamu dan pasangan juga harus menyiapkan biaya untuk pengeluaran bulanan seperti pembayaran listrik, pembayaran air, pembayaran televisi, servis kendaraan dan lain sebagainya. Terkadang ada juga pengeluaran bulanan tak terduga yang harus dibayarkan.

  1. Asuransi Keluarga

Hal-hal buruk bisa saja datang tanpa diundang. Walaupun kita bersikeras untuk menghindari, tapi hal ini bisa saja terjadi. Asuransi keluarga adalah jawaban untuk meminimalisir resiko keterpurukan di keluargamu. Jadi, penting ya untuk menyisihkan budget untuk hal ini. Selain itu mulailah memasukkan pengeluaran tak terduga dan dana darurat untuk keluarga sebagai pendukung asuransi keluarga.

  1. Perencanaan Kehamilan

Setelah menjadi pasangan suami istri, tentu kamu mengharapkan kehadiran buah hati. Tunggu dulu, biaya persalinan saat ini tidak lagi murah, lho! Selain itu, kamu juga perlu menyiapkan biaya lebih untuk membeli pakaian si kecil.

Karena itu, sebelum hamil, buatlah rencana kehamilan. Jika memang harus menunda, gunakan metode kontrasepsi yang bersifat temporer seperti pil KB atau suntik KB. Lihat kemampuan menabungmu setiap bulannya sehingga bisa kamu rencanakan kesiapan hamil istri. Tak perlu risau dengan omongan yang menyebut tak langsung hamil setelah menikah, karena kamu dan pasanganlah yang paling tahu kebutuhan setelah menikah dan kemampuan kalian untuk mencukupinya.

Jadi, tak perlu berkecil hati jika kamu tak memilih melakukan pernikahan tanpa resepsi. Karena biaya resepsi bisa kamu gunakan untuk modal awal rumah tangga.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Komentar