Banyak pasangan yang mengeluarkan biaya besar untuk keperluan menikah dan resepsi pernikahan. Padahal kebutuhan lain setelah menikah juga tak kalah pentingnya. Jangan sampai ada tanggungan pinjaman yang akan membuat beban finansial semakin besar.
Untuk menghindari masalah tersebut, cobalah mengingat kembali inti dari resepsi pernikahan adalah menyampaikan kabar bahwa kamu dan pasangan telah sah menjadi suami istri dan kepada keluarga dan teman. Jangan membuat diri sendiri menjadi stres karena terlalu berlebihan dalam menggelar pesta pernikahan dan meminjam uang untuk memenuhinya.
Ketahui kemampuan diri dan jangan memaksakan pesta pernikahan yang mewah dan besar namun akhirnya kamu terjebak hujan. Membiayai pernikahan dengan hutang akan membuaat stres dan menambah beban yang tidak perlu.
Mengambil pinjaman untuk biaya pernikahan akan memberikan dampak ganda dalam kondisi keuangan. Padahal 5 kebutuhan dasar setelah menikah berikut ini tidak bisa ditunda.
1. Tempat Tinggal
Idealnya, setelah menikah kamu dan pasangan tinggal sendiri. Pilihan kos, kontrak, atau membeli rumah bisa kamu sesuaikan dengan kemampuan finansialmu. Terlebih jika bertempat tinggal sendiri dan terpisah dengan orang tua akan membuat seorang pasangan suami istri menjadi lebih leluasa menjalani rumah tangganya sendiri.
Setiap pasangan suami istri pasti mendambakan rumah sebagai tempat tinggal. Memiliki rumah sendiri pasti akan lebih membanggakan. Jadi sedikit demi sedikit persiapkanlah dana untuk membeli atau membangun rumah sendiri.
2. Perabotan
Setelah tinggal mandiri tentu kamu perlu perabotan untuk mengisi rumah mulai dari perabotan hingga peralatan rumah tangga. Tempat tidur, kompor, peralatan masak, peralatan makan, peralatan kebersihan, dll adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Meskipun terkesan kecil, namun kebutuhan perobot ini jumlahnya banyak sehingga membutuhkan banyak biaya dan tidak bisa ditunda.
Memilih untuk membeli makanan dari lluar terus menerus selain tidak terjamin kebersihannya juga boros. Sebaliknya, memasak sendiri terjamin kebersihannya, menjadi sarana hemat, juga bisa merekatkan hubungan suami istri.
BACA JUGA:
- Perencanaan Finansial Setelah Menikah
- Tips Agar Tetap Bahagia Setelah Menikah
- Tinggal Mandiri Setelah Menikah, Siapa Takut?
3. Manajemen Keuangan Keluarga
Setelah menikah, kebutuhan berubah dari kebutuhan pribadi menjadi kebutuhan keluarga. Meskipun kebutuhan pribadi tetap dibutuhkan, namun pasangan yang sudah menikah harus segera menyusun manajemen keuangan keluarga setelah menikah.
Biaya untuk makan, minum, membeli peralatan mandi dan lainnya sudah jadi hal lumrah yang harus dikeluarkan. Kelola pemasukanmu dengan baik agar kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi. Banyak atau sedikitnya biaya hidup sehari-hari itu relatif. Tergantung bagaimana kamu dan pasangan membuat pengelolaan agar tercukupi.
Selain menyiapkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari, kamu dan pasangan juga harus menyiapkan biaya untuk pengeluaran bulanan seperti pembayaran listrik, pembayaran air, pembayaran televisi, servis kendaraan dan lain sebagainya. Terkadang ada juga pengeluaran bulanan tak terduga yang harus dibayarkan.
4. Asuransi Keluarga
Hal-hal buruk bisa saja datang tanpa diundang. Walaupun kita bersikeras untuk menghindari, tapi hal ini bisa saja terjadi. Asuransi keluarga adalah jawaban untuk meminimalisir resiko keterpurukan di keluargamu. Jadi, penting ya untuk menyisihkan budget untuk hal ini. Selain itu mulailah memasukkan pengeluaran tak terduga dan dana darurat untuk keluarga sebagai pendukung asuransi keluarga.
5. Perencanaan Kehamilan
Setelah menjadi pasangan suami istri, tentu kamu mengharapkan kehadiran buah hati. Tunggu dulu, biaya persalinan saat ini tidak lagi murah, lho! Selain itu, kamu juga perlu menyiapkan biaya lebih untuk membeli pakaian si kecil.
Karena itu, sebelum hamil, buatlah rencana kehamilan. Jika memang harus menunda, gunakan metode kontrasepsi yang bersifat temporer seperti pil KB atau suntik KB. Lihat kemampuan menabungmu setiap bulannya sehingga bisa kamu rencanakan kesiapan hamil istri. Tak perlu risau dengan omongan yang menyebut tak langsung hamil setelah menikah, karena kamu dan pasanganlah yang paling tahu kebutuhan setelah menikah dan kemampuan kalian untuk mencukupinya.