Penyebab cacat pada bayi baru lahir. (Gambar oleh Pro File dari Pixabay)

1000 hari pertama kehidupan merupakan masa emas bagi tumbuh kembang bayi. Seribu hari pertama kehidupan ini mulai berlangsung sejak bayi berada di dalam kandungan sampai usianya genap dua tahun. Permasalahan yang terjadi pada masa kehamilan dapat membuat bayi lahir cacat.

Sebenarnya, kondisi cacat pada janin bisa diketahui sejak dalam kandungan. Karena proses terjadinya bayi lahir cacat biasanya sudah mulai berjalan sekitar usia tiga bulan pertama atau kurang dari 12 minggu usia kehamilan. Namun, sebagian besar ditemukan pada tahun pertama kehidupannya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) beberapa penyebab bayi lahir cacat adalah sebagai berikut:

  1. Faktor genetik

Dikutip dari hellosehat, Ibu atau ayah dapat menjadi pembawa kelainan genetik pada bayi mereka. Kelainan pada faktor genetik terjadi ketika satu atau lebih gen tidak bekerja dengan baik atau sebagian gen hilang.

Gen bisa menjadi cacat karena suatu mutasi atau perubahan yang dialami oleh gen tersebut. Kelainan pada gen dapat terjadi pada saat pembuahan, yakni ketika sperma bertemu dengan sel telur, dan hal ini tidak dapat dicegah.

Perubahan atau mutasi pada satu atau lebih gen membuat mereka tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Begitu pula halnya ketika ada bagian gen yang hilang.

  1. Masalah kromosom

Dikutip dari National Institute of Health, dalam beberapa kasus tertentu, bayi lahir cacat bisa disebabkan karena adanya kromosom maupun bagian dari kromosom yang hilang. Namun, ada juga penyebab bayi lahir cacat yang dikarenakan oleh kelebihan kromosom, contohnya pada Down syndrome.

BACA JUGA:

  1. Gaya hidup dan lingkungan

Bukan cuma faktor genetik, ibu hamil yang tidak memiliki satu atau beberapa risiko di atas bisa saja melahirkan bayi dengan kondisi cacat bawaan.

Bayi cacat lahir bisa terjadi karena faktor lingkungan yang terjadi saat kehamilan, termasuk penggunaan obat, merokok, dan minum alkohol saat kehamilan. Faktor lainnya, seperti keracunan bahan kimia dan virus juga dapat meningkatkan faktor risiko bayi lahir cacat.

Kehamilan di atas usia 35 tahun juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat. Oleh karena itu, sebaiknya rencanakan kapan waktu yang paling baik untuk memiliki anak. Sebaiknya, jangan pada usia yang terlalu muda atau terlalu tua untuk hamil. Hamil terlalu muda kurang 20 tahun juga membawa risiko kanker serviks pada ibu dan risiko kematian saat melahirkan.

  1. Infeksi

Ibu hamil yang terserang infeksi tertentu selama kehamilan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan cacat lahir. Sebagai contoh infeksi virus Zika pada ibu hamil bisa memicu mikrosefalus, kondisi saat ukuran otak dan lingkar kepala bayi lebih kecil ketimbang yang seharusnya.

  1. Paparan obat dan bahan kimia

Paparan bahan kimia dan konsumsi obat-obatan tertentu juga menjadi satu dari penyebab kelahiran cacat pada bayi. Atas dasar itulah penting untuk selalu memperhatikan adanya kemungkinan terpapar bahan kimia saat berada di suatu tempat. Inilah pentingnya kontrol ibu hamil, agar bisa berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat-obatan saat sedang hamil.

  1. Merokok dan minum alkohol saat hamil

Dalam kondisi tidak hamil saja, merokok dan minum alkohol tidak disarankan, apalagi untuk wanita hamil. Bahkan dalam jumlah sedikit sekali pun, alkohol bisa masuk ke aliran darah ibu hamil dan dapat mengalir pada bayi melalui tali pusar. Akibatnya, alkohol berisiko menyebabkan bayi lahir dengan kelainan, keguguran, bayi lahir mati, hingga berbagai masalah lainnya.

Semua jenis alkohol sama-sama memiliki bahaya, termasuk anggur (wine) dan bir. Sementara bahaya merokok selama kehamilan bukan hanya  meningkatkan risiko  kelahiran cacat, tetapi juga mengakibatkan bayi lahir prematur, mengalami bibir sumbing, hingga kematian.  Itulah sebabnya, hindari konsumsi rokok dan ahkohol saat hamil.

  1. Ibu obesitas

Kenaikan berat badan adalah sebuah keharusan pada ibu hamil. Karena tubuh bayi berkembang dalam tubuh ibu, jadi normal jika berat badan ibu bertambah ketika hamil. Namun, jangan sampai berlebih. Karena kondisi ibu yang obesitas atau berat badan berlebih juga menjadi salah satu penyebab kecacatan pada bayi baru lahir.

Jika sebelum hamil kamu mengalami berat badan kurang, berlebih, maupun obesitas, sebisa mungkin konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Dokter biasanya akan membantu memberi saran agar kamu dapat mencapai berat badan ideal, sehingga saat hamil nanti risiko bayi lahir cacat bisa ditekan.

Satu hal penting lain yang harus diperhatikan pasangan yang merencanakan kehamilan adalah asupan nutrisi. Selain makanan bergizi, bisa ditambah juga suplemen atau susu yang mengandung asam folat, sehingga calon ibu benar-benar siap menyambut kehamilan.

Keharusan mengkonsumsi makanan bergizi ini tidak hanya wajib bagi calon ibu, tetapi juga harus dilakukan calon ayah. Tujuannya, agar sperma yang dihasilkan untuk proses pembuahan memiliki kualitas baik. Usaha ini perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko bayi lahir cacat.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Komentar