Move on dari mantan (Foto oleh Agung Pandit Wiguna dari Pexels)

Tanggal pernikahan sudah dekat, namun perasaan masih galau karena teringat mantan. Otak dan hati selalu membandingkan Sang Mantan dan Calon Pasangan. Makin lama kok makin ragu, benar nggak sih pasangan yang kupilih ini? Kok belum move on dari mantan, harus bagaimana?

Keraguan untuk meneruskan perkawinan memang biasa muncul, terutama menjelang hari H. Biasanya, akan ada  banyak godaan dan halangan. Pasangan mendapatkan ujian, muncul keraguan, ketakutan, tingkat stres tinggi dan menjadi lebih sensitif. Salah satu godaan yang cukup besar memang biasanya ketika ada seseorang dari masa lalu datang kembali ke kehidupan masa kini.

Sabar, jangan dihindari perasaan ini. Jangan pula terpancing emosi membatalkan pernikahan karena merasa mantan kok kayaknya lebih baik. Wajar kok kamu terkenang sama mantan yang pernah menjadi sosok special dalam hidupmu. Beri waktu pada diri sendiri untuk menyendiri misalnya, di kamar tidur, kamar mandi, atau taman belakang rumah.

Duduk dan keluarkan seluruh perasaan yang tengah berkecamuk di dalam dadamu. Termasuk jika kamu  memang ingin menangis, sebaiknya jangan ditahan.

Duduk manis, ambil nafas, tenangkan pikir. Yang jelas, selalu ada sisi negatif mengapa dia menjadi mantan. Mengapa bukan dia yang kamu pilih untuk masa depan.

Ingat-ingatlah alasan putusmu terlebih dahulu. Termasuk mungkin rasa sakit yang tak bisa kamu toleransi dari mantan. Temukan alasanmu belum bisa melupakan mantan, apakah masih ada rasa sayang, atau hanya rasa penasaran?

Seringkali kita hanya mengingat hal-hal baik dari hubungan yang kandas. Hindari hal tersebut. Buatlah sebuah daftar mengapa hubunganmu dan sang mantan berakhir. Hal ini akan membuatmu mengingat kembali mengapa kamu tidak lagi bersamanya dan mungkin akan meyakinkanmu bahwa jalan yang kamu ambil sudah tepat.

Untuk memutus rasa penasaran, cobalah berhenti mengikuti aktivitas mantan di media sosial. Jika masih merasa sakit hati,  mungkin perlu juga berhenti mengikuti update informasi teman-teman dan keluarga mereka di media sosial. Minimnya informasi tentang mantan akan memudahkanmu untuk move on.

BACA JUGA:

Fokus pada Pasangan Masa Depan

Kamu pasti punya keyakinan dan alasan kuat untuk menerima calon pasangan yang baru. Karena itu, fokuslah pada pilihanmu. Jika belum yakin, tak ada salahnya kamu mencari jawaban kembali atas pertanyaan yang berkecamuk dalam dada.

Sibuk dengan urusan persiapan pernikahan sering membuat kita lupa pada urusan hati. Buatlah jadwal kencan berdua di luar rencana pernikahan. Temukan kembali  sisi positif calon pasangan yang membuatmu yakin menerimanya sebagai calon suami atau istri.

Buat daftar sisi positif dan negatif calon pasangan. Kamu bisa membandingkan dengan daftar dari mantan, sehingga hatimu akan lega begitu mengetahui kembali alasan memilih calon pasangan adalah karena dia lebih baik dari mantan.

Kamu membutuhkan energi positif dari orang-orang di sekitar untuk mengingatkan alasan atas pernikahanmu, cobalah berbincang dengan orangtua, saudara, dan sahabat. Tanyakan kepada dirimu sendiri seberapa siap sebenarnya untuk menikah? Apa yang mendorongmu ingin segera menikah? Apakah karena memang mencintai pasanganmu? Atau karena tekanan keluarga, usia?

Jika alasanmu menikah karena tergesa-gesa atau tidak suka dengan stigma belum laku, kamu masih punya waktu untuk memperbaikinya. Bisa jadi itu alasan kamu terkenang oleh mantan. Percayalah, godaan dan tantangan akan selalu ada, dengan siapapun kamu menikah nantinya.

Untuk kebaikan bersama, hindari membahas soal mantanmu kepada calon pasanganmu. Biarkanlah masa lalu berlalu. Membahas mantan kekasihmu justru bisa membuat kekasihmu saat ini merasa tidak nyaman (insecure) dan dia akan mulai berpikir apakah kamu sudah move on atau masih terus mengingat mantan.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Komentar