Tanya Tim Ahli: Assalamualaikum Wr. Wb. Izin bertanya, bagaimana cara pemenuhan tanggung jawab terhadap istri ketika harus menghadapi long distance marriage? Pekerjaan kami mengharuskan suami istri tidak dapat serumah dalam jangka waktu 5-10 tahun. (AZ)
Tim Ahli Menjawab: Setiap Komunikasi antar pribadi yang dilakukan antara pasangan suami istri yang satu dengan yang lainnya akan berbeda. Demikian pula dengan pasangan suami istri yang menjalani yang memiliki pasangan dengan kondisi long distance marriage (LDM) memiliki pola atau cara komunikasi yang berbeda.
Ketika suami istri memilih untuk menjalani LDM tentu saja hal ini mengandung banyak konsekuensi yang harus dihadapi karena lazimnya pasangan suami istri memang tinggal dalam satu rumah, namun karena kondisi dan alasan tertentu maka suami-istri memutuskan untuk menjalani LDM.
Hubungan jarak jauh sebetulnya bisa saja sukses, namun hal ini membutuhkan kerja keras suami dan istri yang memutuskan untuk menjalani LDM. Dalam menjalani LDM mempertahankan keharmonisan keluarga usahanya mesti berkaili-kali lipat lebih besar ketimbang pasangan lainnya. “Terutama, upaya untuk saling mengerti, memberikan kasih sayang, dan saling memahami.”
BACA JUGA: Tanya Tim Ahli: Istri Tak Kunjung Hamil, Suami Tak Mau Periksa
Tips menjaga keharmonisan rumah tangga pasangan LDM:
- Menjaga agar jalur komunikasi selalu terbuka setiap hari.
- Menjaga komitmen satu sama lain, saling percaya dan setia pada ikatan pernikahan.
- Suami-istri yang menjalankan hubungan jarak jauh harus membuang jauh-jauh pemikiran negatif. Posisikan diri setara sebagai orang yang sama-sama ditinggal pasangan, merasa tak lengkap, dan membutuhkan kasih sayang. Mencoba saling mengerti dan menyayangi, jangan hanya menunggu untuk diperhatikan.
- Untuk memenuhi kebutuhan kasih sayang, lihatlah kebutuhan pasangan. Ada yang membutuhkan kasih sayang lewat kata-kata rayuan atau kata-kata manis. Namun, ada pula yang tidak cukup dengan bahasa atau kata-kata saja, tapi justru lebih membutuhkan sentuhan fisik. Kebutuhan fisik itulah yang cukup merepotkan. Kalau mempunyai dana yang mencukupi, tidak ada salahnya jika rajin pulang atau saling mengunjungi. Namun kalau budget tidak cukup, harus ada pengertian dari suami dan istri. Untuk menghindari godaan dari luar, kuatkan komitmen untuk menjaga kesetiaan. “Benteng terbaik adalah iman.”
- Saling terbuka terkait masalah keuangan keluarga dan pengelolaannya.
- Bersikaplah jujur tentang kekhawatiran dan kecemasan yang Anda rasakan saat tinggal terpisah dan juga keinginan tentang harapan dari long distance marriage yang dijalani.
- Sering-sering lah mengirim paket kejutan atau hal-hal kecil yang menunjukkan anda peduli.