Setelah menikah, keputusan tempat tinggal adalah keputusan yang harus diambil segera. Ada yang sudah memiliki rumah sendiri, ada yang kontrak, juga ada yang masih tinggal bersama mertua. Karena satu dua alasan, tinggal satu atap dengan mertua bisa jadi merupakan suatu kondisi yang tidak bisa dihindari.
Mungkin jika bisa memilih, keluarga muda yang baru menikah, memilih untuk tidak tinggal dengan mertua. Tetapi jika tidak punya pilihan lain, karena suatu dan lain hal, tinggal serumah dengan mertua harus dihadapi dengan segala konsekuensinya.
Ketika tinggal dengan mertua, kita harus beradaptasi dengan situasi dan kondisi di rumah mertua yang bisa jadi sangat berbeda dengan kebiasaan kita, termasuk aturan yang berlaku di rumah mertua. Privasi menjadi berkurang, karena harus berbagi waktu dengan mertua bahkan mertua bisa saja ikut campur jika ada masalah dengan suami.
Konsekuensi lain yang harus dihadapi ketika tinggal bersama mertua adalah masalah pengasuhan anak. Seringkali pola asuh orangtua dan kakek neneknya bertentangan. Kakek dan nenek cenderung memanjakan cucu, sementara orangtua ingin mengajarkan anaknya mandiri.
Sisi Positif
Namun, tidak selamanya tinggal dengan mertua itu buruk, tetap ada sisi positifnya jika kita bisa menyiasati atau bisa merubah kondisi yang kurang menguntungkan menjadi suatu hal yang lebih baik.
Beberapa hal positif yang bisa menjadi keuntungan tinggal serumah dengan mertua antara lain pasangan suami istri untuk menabung dan bersikap lebih hemat, paling tidak bisa menghemat biaya sewa/kontrak rumah dan biaya rumah tangga lainnya.
Untuk orangtua bekerja, pengasuhan anak di bawah pengawasan kakek neneknya tentu akan lebih membuat tenang dibanding pengasuhan oleh orang lain. Butuh pendekatan secara halus tentang pengasuhan anak yang ideal di masa kini. Diskusikan dengan mertua saat santai seperti saat nonton bareng di tv, youtube atau membaca informasi tentang pengasuhan melalui berbagai media dengan tema membahas pengasuhan anak. Tujuannya, supaya mertua punya pemahaman dan persepsi yang sama dalam mendidik anak.
Tentu saja semua itu membutuhkan proses, tidak bisa langsung seiring sejalan. Juga butuh waktu yang lama. Karena itu cobalah untuk selalu berpikir positif dan menjauhkan dari prasangka negative. Anggaplah tinggal dengan mertua sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian kepada mertua serta bisa mengenal mertua secara lebih dekat. Apalagi jika bisa mengambil hati mertua. Tidak ada salahnya bersikap mengalah, menurunkan ego dan mengembangkan komunikasi yang baik dengan mertua.
BACA JUGA:
- Strategi Agar Punya Rumah Sendiri Setelah Menikah
- Inspirasi Usaha Rumahan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga
- Waktu yang Tepat untuk Memulai Pendidikan Seks di Rumah
Komunikasi adalah Kunci
Yang paling penting adalah tetap menjaga komunikasi yang baik dengan suami maupun dengan mertua. Saling percaya, sikap terbuka dan saling memahami satu sama lain antar suami istri bisa menjadi kunci keberhasilan suatu hubungan. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik, tutur kata yang sopan, nada yang lemah lembut dan pada situasi yang tepat bisa menjadi salah satu faktor yang membuat suatu hubungan menjadi lebih baik dan harmonis.
Komunikasi adalah kunci dari setiap masalah. Lakukan komunikasi dengan baik dan tepat. Tepat disini diartikan bisa pada moment yang tepat misalnya saat suami dalam keadaan santai rileks. Mulailah dengan cerita cerita mimpi-mimpi membangun rumah tangga bersama pasangan. Perhatikan juga pendapat dari pasangan, artinya meskipun niatnya untuk mandiri namun harus tetap mendengarkan pendapat dari perspektif suami. Win win solution adalah tujuannya.
Begitu pula jika pada akhirnya ingin mandiri dan pisah tinggal dengan mertua. Coba cari waktu yang tepat dimana suasana hati suami dalam kondisi senang dan nyaman. Sampaikan alasan alasan kenapa ingin mandiri dan terpisah dengan orangtua.
Hindari alasan yang menjelek-jelekkan atau menceritakan hal-hal buruk yang terjadi selama tinggal bersama mertua. Karena bagaimanapun, suami sebagai anak mertua tetap memiliki ego dan tidak ingin orangtuanya dijelek-jelekkan.
Fokuslah pada tujuan dan mimpi keluarga yang ingin dibangun ketika mandiri. Selain itu bisa dicarikan pilihan alternatif bagaimana bisa tetap berbakti pada mertua meskipun tidak tinggal bersama mertua lagi.
Jika kamu masih punya pertanyaan seputar parenting, kamu bisa konsultasi langsung dengan tim pakar Siapnikah.org yang terdiri dari para dokter berpengalaman. Caranya mudah: klik kanal TANYA JAWAB di kanan atas, lalu tulis nama dan pertanyaanmu. Tim pakar kami akan sigap untuk membantu.
Yuk share informasi ini ke pasangan, keluarga, dan teman-temanmu, agar makin banyak yang dapat ilmu. Jangan lupa, follow akun Instagram @siapnikah_official dan like akun Facebook @siapnikah.org, biar kamu selalu dapat update terbaru dari www.siapnikah.org.