Perencanaan Kehamilan

Setelah menikah, pasangan perlu menyesuaikan diri satu sama lain untuk mencapai tujuan keluarga yang telah disepakati. Salah satu harapan keluarga adalah memiliki momongan.

Beberapa pasangan yang cukup lama menanti kehamilan, memilih progam hamil. Dan, suami meminta istri berhenti bekerja agar fisiknya tidak kelelahan.

Namun, apakah pilihan istri berhenti bekerja menjadi pilihan final agar pasangan segera punya anak?

Pikirkan Konsekwensi Secara Matang

Momongan yang tidak kunjung hadir bisa menjadi salah satu pemicu konflik suami istri, apalagi kemudian berkaitan juga dengan kondisi ekonomi. Dalam hal ini sebenarnya istri memiliki alasan yang kuat untuk tetap bekerja. Namun karena permintaan suami dan mengharapkan segera hadirnya momongan, istri menuruti permintaan suami.

Ketika istri memutuskan untuk tidak bekerja, hal itu tentu akan mengurangi pendapatan. Menyikapi kondisi ini, suami dan istri perlu duduk bersama untuk kembali menentukan pos-pos pengeluaran untuk menghindari perselisihan dalam rumah tangga.

Istri Berani Terbuka

Posisi istri menjadi sulit jika istri tidak berani terbuka kepada suami. Mungkin karena takut suami marah atau menambah berat beban suami. Dalam kondisi seperti ini, istri sebenarnya membutuhkan dukungan dari suami. Singkirkan dulu perasaan malu atau takut untuk berterus terang dan terbuka kepada suami tentang masalah yang dihadapi.

Suami yang baik akan mendengarkan cerita istrinya dan mencari solusinya bersama. Keterbukaan sangat penting untuk dapat saling mengerti satu sama lain. Dengan bercerita kepada suami juga akan membuat suami merasa lebih dihargai dan dihormati. Carilah waktu yang tepat dan dalam suasana yang mendukung ketika menyampaikan hal ini kepada suami.

Mungkin di awal, pertengkaran tidak dapat dihindari, tetapi keterbukaan dan terus terang akan lebih baik daripada masalah ini disimpan terus dan tidak ada penyelesaiannya. Apapun nanti hasilnya atau solusinya bagaimana hendaklah bisa diterima dan dijalankan bersama dengan rasa penuh tanggung jawab.

BACA JUGA:

Tetap Berkolaborasi

Dalam rumah tangga tanggung jawab suami dan istri  adalah berkolaborasi untuk pencapaian tujuan bersama. Pola pengelolaan keuangan yang diterapkan antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya belum tentu sama terhantung dengan kesepakatan antara suami dan istri.

Komunikasi yang baik antara suami dan istri, komitmen dan disiplin menjadi kunci penting dalam  menjaga keharmonisan hubungan dalam rumah tangga. Dalam rumah tangga suami dan istri merupakan satu tim yang menyadari hak dan kewajiban masing-masing.

Memberikan bantuan kepada orantua merupakan kewajiban seorang anak, namun karena kondisi anak tersebut juga meliliki keluarga maka hal yang penting dilakukan ‘bersama-sama’ memperhitungkan dan mengkomunikasikan kembali  pos-pos dan kemampuan keuangan keluarga untuk menjamin keseimbangan dalam keuangan keluarga.

Menjajaki Penghasilan Tambahan

Cari solusi untuk menambah pendapatan keluarga. Misalnya dengan melakukan kegiatan ekonomi produktif yang sifatnya hanya untuk mengisi waktu luang saja dan bukan menjadi kegiatan utama. Aktifitas yang dilakukan merupakan hobi yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Kondisi finansial yang stabil tentu akan membuat perasaan tenang bagi suami/istri, ini juga mendukung progam hamil yang direncanakan.

 

Jika kamu masih punya pertanyaan seputar kesuburan atau kehamilan, kamu bisa konsultasi langsung dengan tim pakar Siapnikah.org yang terdiri dari para dokter berpengalaman. Caranya mudah: klik kanal TANYA JAWAB di kanan atas, lalu tulis nama dan pertanyaanmu. Tim pakar kami akan sigap untuk membantu.

Yuk share informasi perencanaan kehamilan ini ke pasangan, keluarga, dan teman-temanmu, agar makin banyak yang dapat ilmu. Jangan lupa, follow akun Instagram @siapnikah_official dan like akun Facebook @siapnikah.org, biar kamu selalu dapat update terbaru dari www.siapnikah.org

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Komentar