Ini yang Harus Dilakukan WO/Panitia Pernikahan

Dalam acara pernikahan, panitia ataupun wedding organizer (WO) memegang peran penting untuk memastikan kelancaran acara. WO menjadi orkestrator tiap tahapan dalam prosesi pernikahan, termasuk di tahap persiapan.

Karena itu, apakah pernikahan kamu akan ditangani oleh WO atau dikerjakan oleh panitia internal dari keluarga dekat, semua yang terlibat harus memahami protokol kesehatan yang mesti diterapkan di era new normal ini.

Tidak hanya anggota keluarga dan tamu, tapi juga termasuk vendor seperti dekorasi, venue/lokasi acara, tata rias, katering, dokumentasi, semua harus mematuhi protokol kesehatan. Memang, terlihat agak merepotkan. Namun, demi kesehatan, semua harus dijalankan dengan tertib.

Berikut protokol new normal yang kami rangkum dari panduan Gabungan Perkumpulan Penyelenggara Pernikahan Indonesia (Indonesia Wedding Association Alliance). Protokol ini penting sekali diketahui oleh seluruh panitia atau WO, termasuk mempelai dan keluarga mempelai.

  1. Higienis

– Memastikan seluruh kru panitia/WO sehat di hari-H (suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celcius).

– Kru membawa 2-3 pakaian berbeda. (pakaian saat menuju lokasi acara, pakaian saat acara, pakaian saat pulang).

– Kru wajib menggunakan masker.

– Kru wajib mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer secara berkala.

– Meja akad nikah dibersihkan dengan disinfektan sebelum digunakan.

  1. Servis Tanpa Sentuhan

– Prosesi acara diarahkan untuk meminimalkan kontak fisik langsung.

– Membuat dan memasang pengumuman tentang protokol kesehatan di tempat-tempat yang mudah terlihat.

– Panitia menyediakan hand sanitizer untuk diedarkan kepada tamu.

  1. Komunikasi Tanpa Sentuhan

– Jaga jarak antar panitia sesuai plotting yang efektif.

– Mengurangi mobilisasi kru dengan memperbanyak alat komunikasi HT.

– Menyiapkan teks dan Q-card digital.

– Kru selalu menghimbau kepada tamu undangan untuk tidak melakukan kontak fisik seperti bersalaman.

  1. Registrasi Tanpa Sentuhan

– Menyiapkan sistem registrasi online.

– Menyiapkan buku tamu digital dengan scan barcode

– Karena uang atau barang bisa menjadi medium penularan virus, maka sebaiknya amplop atau kado bisa diganti dengan transfer digital.

Hal penting lain yang harus ditekankan adalah, tamu undangan jangan terlalu banyak. Venue usahakan hanya diisi 50 persen dari kapasitas. Jadi jika pernikahan dilaksanakan di gedung berkapasitas 500, maka maksimal yang hadir adalah 250. Termasuk di dalamnya keluarga mempelai.

Jika ingin mengundang dalam jumlah lebih banyak, maka buat acara dalam dua atau tiga sesi. Setiap sesi, harus ada jeda yang digunakan untuk membersihkan tempat dan peralatan yang sering disentuh dengan disinfektan.

BACA JUGA: 

Sampaikan terus kepada mempelai dan keluarga untuk rajin mengkonsumsi makanan sehat sebelum hari-H, seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan suplemen vitamin. Ingatkan agar semua menjaga kesehatan.

Dalam acara pernikahan, katering juga sangat krusial. Nah, bagaimana prosedur katering di era new normal? Apakah boleh menggunakan sistem prasmanan? Atau sistem apakah yang lebih pas? Simak seri tulisan berikutnya yang akan dimuat besok.

Yuk, share tulisan ini ke keluarga dan teman-temanmu yang berencana menggelar pernikahan. Follow juga akun Instagram @siapnikah_offcial dan Facebook @siapnikah.org untuk mendapatkan update informasi bermanfaat dan menarik dari siapnikah.org.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Tinggalkan Komentar