Seringkali kita ingin membagi keseruan foto anak di media sosial. Biar tidak hilang dan memenuhi handphone, media sosial adalah sarana gratis yang menarik.
Tapi, tahukah kamu? Ada etika posting foto anak di media sosial. Apa saja sih yang harus diperhatikan sebelum mengunggah foto anak di media sosial? Yuk cek 6 etika mengunggah foto anak di media sosial yang harus kamu tahu.
- Ketahui Foto yang Pantang Dibagikan
Foto anak mandi, telanjang tanpa busana tidak boleh dibagikan. Walaupun masih bayi sekalipun, sebaiknya hindari karena rawan disalahgunakan oleh para paedofil di luar sana. Selain itu foto saat anak terluka, foto rawan di-bully, foto memalukan, foto informasi pribadi, foto aktivitas yang tidak aman juga pantang dibagikan. Ini perlu dihindari untuk menjaga anak tidak merasa malu di masa depan ketika melihat fotonya. Ingat, selalu ada jejak digital begitu kamu mengunggah foto anak di sosial media.
- Rahasiakan Informasi Foto
Selain foto yang terlihat, tahukah kamu ada informasi kapan dan dimana informasi itu diambil? Karena itu, matikan fi tur geotag di smartphone-mu sebelum mengambil foto. Selain itu, hindari memberi informasi lengkap, seperti nama lengkap, alamat rumah, nama sekolah, dan identitas penting lainnya. Menyembunyikan informasi ini penting dilakukan untuk menghindari resiko penculikan.
- Atur Privasi
Setiap unggahan foto bisa diatur izin siapa yang bisa dan tidak bisa melihat. Beberapa sosial media sekarang bahkan telah mengaktifkan fitur siapa saja yang telah melihat unggahan kita. Jadi, atur privasi unggahan seperti “Share with close friend”. Pengaturan ini penting dilakukan agar kita bisa melacak jika ada penyalahgunaan foto. Selain itu, tentu saja kita merasa nyaman karena sesama teman akan saling menjaga.
- Beri Watermark
Pertimbangkan memberikan watermark di foto yang mau diunggah. Ini untuk menghindari penyalahgunaan foto oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Bagaimana caranya? Pilih aplikasi untuk memberikan watermark, gratis kok. Tinggal membiasakan diri saja.
Baca Juga:
- Kenapa Remaja Bisa Menjadi “Liar”? Ternyata, Begini Cara Kerja Otak Remaja
- 5 Tanda Dia Siap Nikah untuk Menjadi Suami dan Ayah dari Anakmu
- Bersabarlah pada Anak, Boleh Marah Tapi Jangan Pakai Amarah
- Jangan Terpancing Komentar
Selain aturan di atas, ada hal penting lain yang perlu diperhatikan yaitu jangan terpancing komentar. Karena bisa jadi tanpa sadar kita memberikan identitas diri dan alamat anak ketika ada yang bertanya, karena itu jangan terpancing emosi. Jika memang merasa perlu menjawab, jangan langsung menjawabnya di kolom komentar sehingga bisa dibaca semua orang, kamu bisa menjawabnya secara pribadi lewat pesan.
Komentar yang perlu dihindari juga adalah komentar yang bernada perundungan. Meskipun sudah berhati-hati untuk tidak mengunggah foto yang berisiko, tetapi pelaku bullying pada anak kadang tidak menyadari. Jangan sampai anak merasa sakit hati karena komentar yang mem-bully.
- Mintalah Izin Orangtua lain
Kadang kita ingin mengunggah foto anak bersama dengan teman-temannya. Tetapi, belum tentu semua orangtua anak teman kita berkenan. Karena itu jika ingin posting foto anak bersama dengan temannya, mintalah izin orangtuanya terlebih dahulu sebelum mengunggahnya ke media sosial.
Susah-susah mudah ya? Sebenarnya etika ini gampang dilakukan jika sudah terbiasa. Karena itu mulailah membiasakan mengunggah foto anak dengan etika di atas. Bagikan informasi ini ke sosial mediamu, biar teman-teman yang lain juga tahu informasinya. Temukan informasi parenting lain yang menarik di siapnikah.org.