“Bila nanti saatnya telah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana kemari dan tertawa”
Penggalan lirik lagu “Akad” dari Payung Teduh itu mungkin masih tertambat di memorimu. Lagu romantis itu menuai popularitas luar biasa pada 2017 lalu. Terpopuler dalam pencarian Google, memuncaki daftar lagu populer di Youtube, Spotify, dan berbagai tangga lagu di Indonesia. Hingga kini, “Akad” seolah jadi lagu wajib di tiap pesta pernikahan.
Lagu romantis dan cerita pernikahan memang sering bikin baper. Hal-hal indah terbayang di pelupuk mata. Akad nikah ataupun sakramen yang sakral, resepsi yang meriah, canda tawa keluarga dan sahabat, hingga bayangan buah hati nan lucu di masa depan.
Pernikahan dan keluarga bahagia memang indah. Tapi, butuh kesiapan untuk bisa menggapainya. Di website siap-nikah.id ini, kamu bisa mengukur sejauh mana kesiapanmu. Isi kuesionernya dan lihat berapa skormu.
- Kesiapan Usia
Tahukah kamu? Usia ideal seseorang menikah itu minimal 25 tahun bagi laki-laki dan minimal 21 tahun bagi perempuan. Angka 25 tahun dan 21 tahun ini tidak ditentukan asal-asalan, tapi berdasar riset panjang. Di usia tersebut, seseorang secara fisik, psikologis, hingga finansial, lebih siap masuk ke jenjang pernikahan dibandingkan jika dia menikah di usia sebelum itu.
- Kesiapan Fisik
Berkeluarga butuh kesiapan fisik, untuk bekerja mencari nafkah, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, hingga melakukan aktivitas seksual. Karena itu, jika kamu memiliki riwayat penyakit seperti darah rendah, darah tinggi, hepatitis, atau penyakit menular seksual, harus berobat dulu sebelum menikah. Supaya kamu dan pasanganmu benar-benar fit dan siap membangun keluarga berkualitas.
- Kesiapan Finansial
Uang memang bukan segala-galanya, tapi membangun keluarga pasti butuh kesiapan finansial. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, persiapan kehamilan, perawatan anak, bahkan hingga biaya pendidikan anak.
Karena itu, pastikan sebelum menikah kamu sudah memiliki sumber pendapatan tetap, misalnya pekerjaan sebagai karyawan atau berwirausaha. Setidaknya, saat berkeluarga, kita bisa mandiri secara finansial, tidak membebani atau tergantung pada orang tua atau keluarga lainnya.
- Kesiapan Mental
Hidup berkeluarga tidak semuanya mulus, terkadang ada hal yang tidak sesuai harapan. Sifat pasangan, kondisi ekonomi pasangan, sikap mertua dan keluarga besar, termasuk tantangan mendidik anak di era digital. Pola hidup di masa lajang dan saat berkeluarga juga akan berubah. Semuanya butuh kesiapan mental.
- Kesiapan Emosi
Coba kamu ingat, bagaimana responsmu saat menghadapi tekanan. Misalnya, saat menghadapi deadline pekerjaan, saat tersinggung dengan ucapan atau perilaku orang lain, atau saat debat karena beda pendapat. Jika kamu masih suka berteriak, marah-marah, sampai melempar barang ketika berbeda pendapat, maka kamu harus belajar mengelola emosi dulu sebelum menikah.
- Kesiapan Sosial
Manusia tidak hanya makhluk individual, tapi juga sosial. Karena itu, kemampuan bersosialisasi sangat penting dalam kehidupan keluarga. Bersosialisasi dengan teman-teman pasangan, dengan lingkungan yang baru, maupun dalam organisasi. Mengasah jiwa kerelawanan sosial juga bisa menjadi bekal berharga sebelum masuk jenjang pernikahan.
- Kesiapan Moral
Moralitas berlaku universal, apapun agamanya. Kesiapan moral sangat penting untuk mengontrol perilaku agar dalam berkeluarga bisa memegang etika. Misalnya, menaati perintah Tuhan Yang Maha Kuasa, berlaku jujur, bersabar kala menghadapi ujian, hingga tidak menggunakan barang milik orang lain tanpa izin.
- Kesiapan Interpersonal
Kemampuan Interpersonal terkait dengan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki kemampuan interpersonal akan bisa menjadi pendengar yang baik saat orang lain curhat, berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang, hingga mampu berdiskusi dan mendengar pendapat orang lain sebelum mengambil keputusan.
- Keterampilan Hidup
Keterampilan sangat dibutuhkan dalam hidup. Ketika berkeluarga, keterampilan itu makin dibutuhkan. Misalnya, keterampilan dasar seperti merapikan dan membersihkan rumah, memasak, mengasuh dan mendidik anak, menjalankan peran suami/istri. Merawat organ reproduksi hingga pengetahuan alat kontrasepsi untuk pengaturan jarak kehamilan juga menjadi keterampilan yang harus dimiliki.
- Kesiapan Intelektual
Dalam berkeluarga, kemampuan intelektual bisa tercermin dari aktivitas pencarian informasi seputar kehidupan keluarga. Jika kamu sudah mencari informasi untuk mendapat pengetahuan seputar kesehatan reproduksi, pengasuhan anak, pola hidup sehat, dan lainnya, maka kamu sudah memiliki bekal berharga sebelum menikah.
Nah, silakan cek kesiapan pernikahanmu dengan mengisi kuesioner yang tersedia. Lihat berapa skormu dan rekomendasi apa yang diberikan. Tidak ada manusia yang sempurna. Tapi, mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum menikah, adalah wujud cinta terindah untuk pasanganmu. (*)
Comments (2)
Wella
Nov 19, 2020 at 6:37 PM
Siap untuk menikah
ReplyTim Siap Nikah
Dec 02, 2020 at 5:42 PM
Yakin nih kakak? Sudah cek skornya disini https://questionnaire.siapnikah.org/ belum?
Reply