Menikahkan anak adalah impian setiap orang tua. Mereka berharap anaknya akan menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia dan langgeng. Meskipun terlihat tenang, sejatinya orang tua selalu menyimpan kegelisahan ketika anaknya minta izin untuk menikah.
Yang jelas, mereka bahagia ketika melihat kamu bahagia telah berani mengambil keputusan untuk menikah. Tapi di balik senyum, mreka menyimpan beberapa kekuatiran. Pahami kekuatiran orangtua berikut ini supaya kamu tak tergesa-gesa memaksa mereka memberi restu.
1. Kuatir Benarkah Calonmu Pilihan Terbaik
Sampai dengan saat hari H pernikahan, orang tua akan selalu ragu dan kuatir apakah calon menantu mereka adalah calon pasangan terbaikmu. Tugasmu adalah membuat mereka yakin pilihanmu adalah pilihan yang benar. Tunjukkan sisi positif calon pasanganmu sehingga kekuatiran orangtuamu perlahan berubah jadi keyakinan.
2. Kuatir Kurang Finansial
Saat anak sudah menikah, orang tua tidak lagi memiliki hak penuh atas hidup anak. Saat anak memutuskan untuk menikah itu berarti dia sudah berani menanggung beban sendiri. Maka, orangtua harus tega untuk mandir dan tidak terus bergantung pada mereka.
Mereka tak bisa lagi ikut campur dalam permasalahan rumah tangga anaknya. Dalam hubungan pernikahan pasti ada masalah dan konflik, meskipun bisa menolong, mereka harus tega membiarkan anaknya menyelesaikan masalahnya sendiri supaya ia belajar menjadi orang dewasa.
3. Kehilangan Kendali
Setelah anak menikah, orangtua bisa terus memberi nasihat, tetapi tidak boleh mengatur hidup anak ketika ia sudah menikah. Karena kalau sudah menikah anak sudah bukan tanggung jawab orang tua lagi.
Sebagai orang tua kebahagiaan anak adalah hal utama. Terkadang terasa berat ketika akan melepas anak untuk berdiri di atas dua kaki sendiri setelah menikah. Tetapi, sebagai orang tua sudah menjadi kewajiban untuk menyiapkan anak agar siap menapaki masa depan. Oleh karena itu, orang tua juga harus siap ketika anaknya berbahagia.